Bisnis.com, MAKASSAR - Kinerja Unit Usaha Syariah PT Bank Sulselbar periode enam bulan pertama tahun ini kurang memuaskan seiring dengan perolehan laba yang tergerus hingga 18,31% dibandingkan dengan performa periode yang sama tahun lalu.
Kondisi tersebut dipicu lonjakan beban operasioal perusahaan yang mencapai tiga kali lipat pada periode tersebut menjadi Rp20,54 miliar dari tahun lalu yang hanya Rp5,12 miliar.
Selain itu, pembayaran bagi hasil untuk pemilik dana di UUS Bank Sulselbar juga meningkat 10,7% menjadi Rp28,7 miliar hingga semester I/2015.
Dengan demikian, perolehan laba bersih UUS Bank Sulselbar hingga akhir semester I/2015 hanya mampu mencapai Rp16,44 miliar, kendati pendapatan perusahaan pada periode yang sama mampu tumbuh 28% menjadi Rp65,6 miliar secara tahunan.
Di sisi lain, aset unit syariah Bank Sulselbar yang dikutip, Kamis (6/8/2015), mencatatkan pertumbuhan 6,98% menjadi Rp776,5 miliar dibandingkan dengan posisi akhir 2014 yang mencapai Rp725,9 miliar.
Pertumbuhan tersebut didukung dengan penyaluran pembiayaan syariah perusahaan yang mencapai Rp539,3 miliar atau naik 10,27% secara year to date.
Kondisi berbeda terjadi pada penghimpunan DPK yang turun 3,24% dengan nilai Rp347,7 miliar dari kinerja hingga akhir tahun lalu yang mampu mencapai Rp359,4 miliar.
Adapun, rasio pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) berada pada level 0,13% di semester I/2015 sedangkan financing deposit ratio (FDR) perusahan pada periode yang sama berada di posisi 163,19%.
Menurut Kepala Unit Usaha Syariah Bank Sulselbar Faisal Riza Basalamah, kondisi ini diprediksi bakal membaik di semester kedua seiring dengan perekonomian Sulsel yang mulai bergairah kembali serta upaya perusahaan untuk menyediakan sumber daya manusia (SDM) berkompetensi.
"Inovasi produk yang masih lemah juga diharapkan mampu teratasi melalui proses yang telah dilakukan melalui penguatan produk-produk strategis yang sesuai dengan kebutuhan pasar," katanya.
Faisal optimistis UUS Bank Sulselbar bakal mencatatkan pertumbuhan pada semua lini hingga akhir 2015 mengikuti performa tahun lalu dengan pertumbuhan aset sebesar 9,04%, pembiayaan 4,7% serta penghimpunan DPK sebesar 11,3%.
