Bisnis.com, JAKARTA—Otoritas Jasa Keuangan tengah menyiapkan skenario stress test pada posisi kurs Rp15.000/US$ untuk menguji ketahanan perbankan syariah atas dampak pelemahan nilai tukar.
Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mulya Effendi Siregar mengatakan pihaknya telah melakukan skenario nilai tukar di posisi Rp14.000. Hasilnya, lanjut Mulya, kelompok perbankan di industri ini masih mampu menyerap risiko yang muncul.
“Sekarang kami sedang coba stress test ke Rp15.000. Tapi hingga kini masih aman,” jelas Mulya di Jakarta.
Ketahanan industri perbankan syariah tersebut, ujar Mulya, disumbang posisi permodalan yang dinilai kuat. Selain itu, kalangan bank ini juga memiliki eksposur kecil terkait valas, termasuk dalam pembiayaan.
“Mereka very limited di valas,” kata Mulya.
Sementara itu, data Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang dipublikasikan OJK menunjukkan hingga Mei 2015, kalangan bank syariah mencatatkan rasio kecukupan modal sebesar 14,29%.
Kemudian, kelompok bank ini juga telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp203,89 triliun atau naik 7,49% dari Rp189,69 triliun pada bulan yang sama tahun lalu.