Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan pengelola jalan tol milik negara, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membukukan laba bersih Rp961 miliar pada kuartal III/2015 atau turun 9,34% dibandingkan dengan Rp1,06 triliun pada periode yang sama 2014.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Kamis (29/10), emiten berkode saham JSMR itu juga membukukan penurunan pendapatan sebesar 6,19% pada kuartal III/2015 menjadi Rp6,25 triliun dibandingkan dengan Rp6,67 triliun pada periode yang sama 2014.
Pendapatan perusahaan paling banyak dari pendapatan tol senilai Rp5,13 triliun pada sembilan bulan 2015 atau tumbuh 5,86% dibandingkan dengan Rp4,84 triliun pada periode yang sama 2014.
Sumber pendapatan lainnya yaitu pendapatan konstruksi mengalami penurunan cukup besar yakni 45% menjadi Rp788 miliar pada kuartal III/2015 dibandingkan dengan Rp1,44 triliun pada periode yang sama 2014. Pendapatan lain-lain juga mengalami penurunan sebesar 10,73%.
Pendapatan konstruksi yang dibukukan oleh Jasa Marga merupakan jasa kompensasi yang diakui dalam pembangunan jalan tol baru dan peningkatan kapasitas jalan tol.
Sementara itu, pendapatan tol terdiri dari 14 jalan tol yang dikelola oleh Jasa Marga dan 6 jalan tol yang dikelola oleh entitas anak usaha. Dari 14 ruas tersebut, 8 ruas mengalami peningkatan pendapatan dan sisanya mengalami penurunan.
Ruas yang paling besar kontribusinya terhadap pendapatan tol perusahaan adalah Jakarta-Cikampek sebesar Rp840,9 miliar pada kuartal III/2015 atau naik 13,03% dibandingkan dengan Rp744,5 miliar pada periode yang sama 2014.
Ruas lain yang berkontribusi cukup besar antara lain Cikampek-Padalarang, JORR Seksi S, Cawang-Tomang-Pluit, Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tangerang, Jalan Prof Dr.Ir Sedyatmo, Surabaya-Gempol dan sebagainya.
Sementara itu, jalan tol yang dikelola oleh entitas anak dan berkontribusi terhadap pendapatan tol adalah Ulujami-Kebon Jeruk, Semarang-Solo, Nusa Dua-Benoa, Bogor Outer Ring Road, Surabaya-Mojokerto dan Gempol-Pandaan.
