Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan tambang milik negara, PT Timah (Persero) Tbk. menargetkan volume penjualan 30.000 ton pada 2016 atau tidak berbeda dengan target 30.000 ton pada 2015.
Berdasarkan publikasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (3/11), emiten berkode saham TINS itu telah membukukan volume penjualan 22.754 ton sepanjang Januari-September 2015 atau 75% target tahun ini.
Pada 2016, perusahaan juga menargetkan dapat memproduksi bijih timah sebanyak 28.000 ton atau tidak berbeda dibandingkan dengan target 28.000 pada 2015 serta produksi logam timah 30.000 ton atau lebih tinggi dibandingkan target 29.000 ton pada tahun ini.
Sampai September 2015, perseroan telah memproduksi bijih timah sebanyak 20.700 ton dan memproduksi logam timah 20.870 ton.
Perusahaan membukukan penurunan laba bersih sebesar 97% menjadi Rp10,58 miliar selama sembilan bulan 2015 dibandingkan dengan Rp454,85 miliar pada periode yang sama 2014.
Selama kuartal III/2015, perseroan membukukan penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 95% menjadi Rp5,56 miliar dibandingkan dengan Rp120,9 miliar pada periode yang sama 2014. Salah satu penyebab penurunan itu adalah penurunan harga komoditas timah.