Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Pemerintah Ingin Segera Privatisasi Merpati

Kementerian BUMN akan memprivatisasi PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) dengan cara mengundang investor untuk masuk menyelesaikan berbagai permasalahan di perusahaan penerbangan itu.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN akan memprivatisasi PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) dengan cara mengundang investor untuk masuk menyelesaikan berbagai permasalahan di perusahaan penerbangan itu.

"Lewat privatisasi diharapkan dapat membangkitkan kembali Merpati, sekaligus menyelesaikan nasib para karyawannya," kata Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha, Aloysius K. Ro, di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (10/11/2015).

Menurut Aloysius, calon investor yang akan diundang bisa dari perusahaan dalam negeri maupun dari luar negeri.

"Investor diharapkan sudah ada pada kuartal I/2015. Pemodalnya merupakan pemain baru yang selama ini belum pernah masuk dalam proses privatisasi," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Kementerian BUMN selaku kuasa pemegang saham tetap menguasai mayoritas saham Merpati.

"Investor yang masuk siap mengusahakan, mereka lihat nama Merpati. Kita mayoritas, enggak masalah yang penting Merpati hidup kembali," tegas Alloysius.

Untuk tahap awal tambahnya, dengan modal dari Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebesar Rp500 miliar bisa digunakan untuk melakukan "right sizing" termasuk menyelesaikan hak-hak normatif karyawan yang sudah beberapa lama belum dibayarkan.

Lebih lanjut dijelaskan, hak normatif karyawan yang harus dituntaskan mencapai sekitar Rp1,4 triliun.

"Kita harus negosiasi. Yang penting gaji terutang kita selesaikan kalau pesangon kita bicarakan dengan calon investor," ujarnya.

Sejalan dengan itu akan ada pemberhentian seluruh karyawan Merpati saat ini. Dengan begitu, Merpati akan muncul sebagai perusahaan baru dengan karyawan yang juga baru.

"Semua di-PHK, sehingga Merpati seperti lahir kembali. Tetapi para karyawan tersebut memiliki hak untuk diminta kembali masuk jadi karyawan Merpati jika perusahaan sudah kembali sehat," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper