Bisnis.com, LAUT JAWA-- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II (Persero) bakal menjalin kerja sama dengan PT Pelindo I dan PT Pelindo IV untuk mengejar pembangunan sekitar 24 pelabuhan di seluruh Indonesia dengan nilai investasi hingga Rp60 triliun-Rp70 triliun.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan pembentukan usaha patungan (joint venture/JV) itu diharapkan bisa mempercepat rencana pemerintah untuk merealisasikan tol laut. Bentuk detail kerja sama itu akan dibahas kemudian.
"Kalau Pelindo I atau IV diminta untuk pegang itu sendiri tidak akan mampu, karena permodalannya tidak cukup. Jalannya adalah dengan bekerja sama bersama Pelindo II, yang pendanaannya lebih kuat," ujarnya di atas K.M. Kelud, Jumat (20/11/2015).
Nantinya, sambung dia, Pelindo II akan ikut memiliki pelabuhan-pelabuhan yang dikembangkan itu. Pembentukan JV merupakan salah satu langkah awal yang dilakukan saat ini, yang diharapkan bisa memperkuat pengembangan bisnis jasa pelabuhan ke depannya.
Sebagai informasi, wilayah operasi Pelindo I meliputi kawasan Sumatra bagian utara dan timur, sedangkan untuk Pelindo IV terletak di sebagian besar wilayah timur Indonesia, seperti di pulau Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Direktur Utama Pelindo II R.J. Lino mengatakan nantinya usaha patungan itu akan menjadi salah satu anak usaha perseroan. Adapun kepemilikan saham Pelindo II di perusahaan tersebut sekitar 70%. Dia meyakini format kerja sama ini akan mampu mempercepat pengembangan seluruh pelabuhan itu.
“Kalau Pelindo III dinilai bisa mengerjakan sendiri, karena pendanaannya masih cukup baik,” katanya.
Terkait sumber pendanaan, dia menyebutkan total dana perusahaan yang berada di perbankan mencapai Rp18,5 triliun saat ini. Selain itu, perseroan masih mempunyai ruang untuk menerbitkan surat utang hingga Rp50 triliun lagi.
"Saat dibutuhkan, akan kita terbitkan. Untuk pembuka, kami akan mulai pembangunan pelabuhan di Kuala Tanjung, Sumatra Utara, yang ditargetkan bisa menjadi international hub," ungkapnya.
Selain itu, pelabuhan lainnya yang juga menjadi prioritas pada tahun depan adalah yang terletak di Makassar, Sulawesi Selatan. Lino mengatakan belum ada lokasi spesifik untuk pembangunan pelabuhan tersebut, tapi dia mengusulkan agar dibangun di luar kawasan perkotaan yang telah berkembang.
“Kami usulkan di luar kota. Jadinya bisa tumbuh pusat pengembangan baru,” imbuh dia.
Selain di lokasi tersebut, pembangunan pelabuhan juga akan dilakukan di Sorong, Cirebon, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Manokwari, Ambon, Tarakan, Aceh, dll.