Bisnis.com, SEMARANG—Segmen pembiayaan mikro dan ritel masih menjadi penopang pembiayaan PT Bank Syariah Mandiri. Khusus di Semarang, pembiayaan sektor tersebut sudah melampaui target tahun ini.
Data Bank Mandiri Syariah (BSM) Semarang menunjukkan per September 2015 penyaluran segmen mikro tercatat mencapai 123% dari target dengan nilai Rp96,73 miliar. Nilai itu mewakili sekitar 10% dari total pembiayaan BSM Semarang, yakni sekitar Rp 1 triliun.
Adapun, secara keseluruhan pembiayaan BSM Semarang menorehkan pertumbuhan sebsar 9,7% sepanjang tahun ini dari posisi Desember tahun lalu yang secara kumulatif berada pada level Rp911 miliar.
“BSM secara nasional porsi ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memang besar dibandingkan dengan korporasi,” kata Direktur Utama BSM Agus Sudiarto di sela-sela penyerahan bantuan mobil operasional pada Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Kamis (26/11/2015).
Sementara itu, pertumbuhan pembiayaan UMKM nasional di BSM berada pada kisaran 32,04% dan menjadi penyusun terbesar dalam portofolio pembiayaan BSM. Secara lebih terperinci,nilai pembiayaan UMKM sebesar 36% terhadap total nilai pembiayaan yang disalurkan pada 123.765 debitur.
Sedangkan pembiayaan korporasi mewakili 34% total pembiayaan dan pembiayaan sektor consumer tercatat sekitar 30%. Meski pembiayaan BSM tak ekslusif bagi konsumen muslim, tetapi Agus menekankan pihaknya menaruh perhatian pada kondisi masyarakat muslim.
“Masih banyak umat Islam yang hidup dalam kemiskinan. Enterpreneur muslim yang hebat juga masih bisa dihitung dengan jari,” ujarnya.
Terkait hal ini, Agus mengungkapkan pihaknya juga tengah menggodok program khusus untuk mengembangkan wirausaha muda seperti yang telah dilakukan oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.