Bisnis.com, MANADO--Setelah sempat melakukan upaya restrukturasi dan konsolidasi internal sepanjang tahun ini, PT Bank Syariah Mandiri mengaku siap untuk melakukan ekspansi secara agresif pada tahun depan.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari upaya penambahan modal yang dilakukan oleh induk BSM yakni PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) senilai Rp500 miliar sehingga menjadikan BSM sebagai bank syariah pertama yang masuk kategori Buku III.
Secara nasional, BSM membidik peningkatan aset senilai Rp200 triliun pada 2020. Guna mencapai ambisi tersebut, setidaknya BSM Manado harus menggenjot kenaikan asetnya hingga 100% dari realisasi per kuartal III/2015 sebesar Rp260 miliar.
“Sejalan dengan penambahan modal dari BSM pusat, kami sudah mempersiapkan sejumlah corporate plan antara lain penambahan jaringan anjungan tunai mandiri [ATM], dan memperluas jaringan ritel,” kata Branch Manager Bank Syariah Mandiri Cabang Manado Ahmad Widodo di Manado, Jumat (11/12).
Untuk saat ini, dirinya mengungkapkan BSM Manado masih mengandalkan jaringan ATM yang dimiliki Bank Manado. Tetapi, perseroan berencana untuk menambah dua ATM BSM di Kota Manado dan Bitung.
Pasalnya, BSM merupakan salah satu bank dari 19 bank yang menandatangani kesepakatan dengan irektorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia sebagai Bank Operasional Dua (BO 2).
Nantinya, bank yang telah ditunjuk tersebut berhak menyalurkan pencairan gaji bulanan untuk Kementerian Negara/Lembaga/Satuan Kerja. “Untuk di Manado, per September 2015 kami resmi mengelola payroll pegawai Kementerian Agama. Masih ada beberapa satker yang berencana bergabung dengan BSM Manado,” ucapnya.
Menurutnya, kerja sama ritel dengan dampak massif seperti BO 2 akan terus dimaksimalkan. Selain menyasar Kementerian Agama, perusahaan bakal memperluas kerja sama ke institusi pendidikan.
Bahkan, BSM Manado mengklaim telah mengantongi pembiayaan hingga Rp3,9 miliar dari kerja sama BO 2 tersebut. Dari kerja sama tersebut, BSM Manado juga berharap adanya peningkatan sumber dana murah dan penyaluran kredit yang berpotensi mendongkrak realisasi kinerja sepanjang tahun ini.