Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontraktor BUMN Berebut Proyek Wisma Atlet Rp3,5 Triliun

Ranumnya proyek Wisma Atlet senilai Rp3,5 triliun, diperebutkan oleh kontraktor badan usaha milik negara.
Ilustrasi Wisma Atlet/Antara
Ilustrasi Wisma Atlet/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Ranumnya proyek Wisma Atlet senilai Rp3,5 triliun, diperebutkan oleh kontraktor badan usaha milik negara.

Setidaknya, empat BUMN konstruksi melalui kerja sama operasi perusahaan swasta bakal mengerjakan proyek di Kemayoran Jakarta itu.

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Muhammad Choliq mengaku pihaknya mendapatkan bagian dalam proyek infrastruktur Wisma Atlet dari pemerintah. Emiten berkode saham WSKT itu berhasil mendapatkan 34,2% dari total nilai kontrak.

"Porsi kami dua paket, paket pertama Rp700 miliar lebih dan Rp400 miliar lebih, total hampir Rp1,2 triliun," katanya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (17/3/2016).

Secara terpisah, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Suradi, mengatakan perseroan mendapatkan porsi 31,4% dari total proyek Wisma Atlet. Emiten berkode saham WIKA itu mengantongi kontrak Rp1,1 triliun untuk lima tower.

Masuknya kontrak proyek Wisma Atlet senilai Rp1,1 triliun itu membuat capaian kontrak baru perseroan hingga pekan kedua Maret 2016 mencapai Rp4,67 triliun. Pencapaian itu mewakili 8,94% dari target  kontrak baru 2016 sebesar Rp52,26 triliun.

"Proyek pemerintah kami itu kontribusi agak besar tahun ini. Kontrak baru Rp52 triliun itu, masih didominasi dari swasta 60%, sisanya dari proyek pemerintah dan BUMN. Sekarang sekitar Rp1,8 triliun dari pemerintah," tuturnya.

Sesama emiten kontraktor pelat merah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. belum menjawab pesan singkat dan telepon yang dikirim Bisnis. Kontraktor yang menjadi pelaksana proyek Wisma Atlet a.l. Wika-Cakra (KSO), Abipraya-Indulexco (KSO), Adhi-Jaya Konstruksi-Penta (KSO), dan Waskita Karya.

Adapun, konsultan managemen konstruksi a.l. PT Yodya Karya, PT Bina Karya, PT Delta Decon, dan PT Ciriajasa Cipta Mandiri.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper