Bisnis.com, JAKARTA-- PT Asuransi Jiwa Taspen akan menyebarkan investasi perusahaan dilima instrumen sepanjang 2016. Dengan diversifikasi ini ditargetkan imbal hasil investasi rata-rata mencapai 8,8%.
Maryoso Sumaryono, Direktur Utama Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life), menuturkan di 2015 pilihan investasi Taspen Life sebagian besar di deposito.
Seiring kebijakan pemerintah memangkas bunga deposito maka perusahaan akan melakukan penyesuaian penempatan dalam pengelolaan investasi di 2016.
Maryoso menjelaskan saat ini aset kelolaan Taspen Life mencapai Rp2,7 triliun. Dari jumlah ini Rp2,6 triliun ditempatkan pada instrumen deposito, sedangkan sisanya pada obligasi.
"Kami akan meningkatkan obligasi, serta mencari [instrumen] lainnya [yang lebih menguntungkan]," kata Maryoso di Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Pask Suartha, Direktur Keuangan Taspen Life, menjelaskan setidaknya terdapat lima instrumen investasi yang akan digenggam dalam rebalancing asset ini.
Pilihan investasi yang diambil Taspen Life, kata dia, meliputi peningkatan obligasi hingga 30%, penempatan pada obligasi pemerintah sesuai ketetapan OJK, reksadana dan saham. Sedang sisanya akan ditempatkan di deposito.
Dengan pengalihan ini diperkirakan porsi deposito akan menyusut menjadi 25%-30%.
"Namun untuk investasi berisiko tinggi seperti saham dan reksadana porsinya akan menjadi yang paling kecil. Sekitar di bawah 5%-an," kata Suartha.
Suartha mengakui target imbal hasil investasi di 2016 lebih rendah dibanding realisasi 2015 yang lebih dari 9%. Akan tetapi pihaknya lebih mengutamakan keamanan penempatan investasi terutama pada lembaga yang memiliki rating tinggi.