Bisnis.com, PEKANBARU-- Asosiasi Bank Pembangunan Daerah mendorong seluruh Bank Pembangunan Daerah untuk berada di level kelas atas dengan modal inti minimal Rp5 triliun atau kategori Bank Umum Kegiatan Usaha III.
Irvandi Gustari, Ketua Bidang Strategis Perbankan ASBANDA mengatakan untuk menambah modal BPD harus mampu menggaet investor dan menerbitkan obligasi.
"Bila perlu, go publick atau terdaftar di bursa efek agar investor dan modalnya semakin bertambah," katanya, Rabu (6/4/2016).
Saat ini, masih ada 11 BPD yang berada di kategori BUKU I dengan modal inti di bawah satu triliun. ASBANDA mendorong BPD ini agar meingkatkan kinerjanya untuk naik kelas.
Tahun ini, PT BPD Jawa Tengah (Bank Jateng) dan PT Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) sedang berupaya naik kelas daei BUKU. Terakhir, Bank DKI telah menaikkan statusnya ke BUKU III.
Irvandi yang merupakan Direktur Utama Bank Riau Kepri itu mengatakan Bank Riau Kepri sendiri telah mengumpulkan modal Rp2,5 miliar.
Untuk masuk ke BUKU 3, Bank Riau Kepri tengah menambah modal Rp3 triliun. Salah satu investor yang akan menambahkan modalnya adalah Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir.
Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Otoritaa Jasa Keuangan Heru Kristiana mendukung BPD untuk meningkatkan perekonomian daerah.
"Penambahan modal bisa meningkatkan kinerja BPD dan mengangkat perekonomian daerah," katanya saat berada di Pekanbaru.
BPD Harus Tambah Modal untuk Naik BUKU
Asosiasi Bank Pembangunan Daerah mendorong seluruh Bank Pembangunan Daerah untuk berada di level kelas atas dengan modal inti minimal Rp5 triliun atau kategori Bank Umum Kegiatan Usaha III.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Gemal Abdel Nasser P.
Editor : Rustam Agus
Konten Premium