Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba RNI Diperkirakan Tak Capai Target

Laba bersih PT RNI hingga akhir tahun diperkirakan di bawah target Rp75 miliar akibat penurunan produksi gula
Gula/Ilustrasi
Gula/Ilustrasi

Bisnis.com, MANADO -- Laba bersih PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI hingga akhir tahun diperkirakan di bawah target Rp75 miliar akibat penurunan produksi gula dan pembengkakan rugi anak usaha. 

 
Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo mengestimasi laba tahun ini hanya akan berkisar Rp20 miliar-Rp25 miliar, jauh di bawah perolehan tahun lalu Rp69 miliar. Produksi gula kristal putih yang diperkirakan turun menjadi 288.900 ton dari realisasi tahun lalu 316.000 ton akibat musim kemarau basah menjadi salah satu penyebab.
 
Penurunan produksi bahan pemanis itu membuat kontribusi unit bisnis industri gula diprediksi turun dari 35% menjadi 30% terhadap laba konsolidasi. Tahun lalu, 9 pabrik gula milik BUMN itu menghasilkan laba Rp120 miliar.
 
"Tahun ini enggak akan sampai. Separuhnya pun berat," ungkap Didik di sela-sela kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Manado.
 
Kewajiban RNI menyetor seluruh produksi gula kepada Bulog dengan harga Rp10.900 per kg turut memangkas marjin, yang pada gilirannya menggerus laba perseroan. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh produksi gula milik PTPN dan RNI tahun ini diserahkan ke Bulog untuk menstabilkan harga komoditas itu pada level Rp12.500 per kg di tingkat konsumen.
 
"Karena gula kami harus dijual ke Bulog, kami tidak bisa manfaatkan kondisi harga gula yang tinggi. Tapi, itu tidak harus disesali karena memang tugas BUMN," ungkap Didik. 
 
Di sisi lain, rugi anak perusahaan terus membengkak. PT Perkebunan Mitra Ogan, anak usaha yang memproduksi CPO dan karet, diperkirakan membukukan rugi bersih Rp130 miliar, melesat dari realisasi rugi tahun lalu Rp63 miliar. Produktivitas tandan buah segar yang kian turun, dari 12 ton pada 2014 menjadi 10 ton per hektare, memicu kerugian lebih besar.
 
Induk usaha, kata Didik, sedang berupaya memperbaiki kinerja Mitra Ogan, a.l. dengan mengganti tim manajemen lama dengan orang-orang yang memahami teknis perkebunan sawit dan karet serta keuangan perusahaan. 
 
Dari sisi keuangan, RNI sedang mengupayakan restrukturisasi utang Mitra Ogan yang mencapai Rp900 miliar. Penjadwalan ulang pembayaran sebagian utang Mitra Ogan kepada BRI yang jatuh tempo 2017 saat ini sedang dibicarakan. Sebagian utang lainnya kepada bank pelat merah itu akan diambil alih oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
 
Sementara itu, untuk mengompensasi penurunan laba unit bisnis industri gula dan pembengkakan kerugian unit bisnis perkebunan, RNI berupaya mengerek laba lini bisnis industri farmasi dan alat kesehatan serta perdagangan.
 
PT Phapros Tbk., anak perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi dan alat kesehatan, diproyeksi mengantongi laba Rp100 miliar tahun ini, naik dari perolehan tahun lalu Rp83,1 miliar. Kenaikan itu akan diusahakan dengan efisiensi beban pokok penjualan dan memacu penjualan obat bebas (over the counter).
 
Anak usaha di bidang perdagangan, PT Rajawali Nusindo, akan diupayakan menyumbang laba Rp30 miliar alias lima kali lipat dari pencapaian tahun lalu yang hanya Rp6 miliar. Upaya yang dilakukan a.l. dengan memusatkan pengadaan seluruh kebutuhan RNI --termasuk kebutuhan anak-anak perusahaan-- pada Nusindo.
 
"Jadi, semua kebutuhan anak perusahaan RNI Group yang masok harus Nusindo. Dulu kan pabrik gula butuh pupuk, Nusindo ikut tender. Kadang menang, kadang kalah," jelas Didik.
 
Tahun lalu, RNI membukukan laba bersih konsolidasi Rp69 miliar setelah sempat menderita rugi Rp330,5 miliar tahun sebelumnya. Sebagian besar laba perusahaan ditopang oleh industri gula. 
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper