Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pacu Kredit UMKM Bank Asing, BI Kaji Relaksasi Aturan

Bank Indonesia masih mengkaji relaksasi aturan yang bakal diberikan untuk kantor cabang bank asing (KCBA) di Indonesia dalam memenuhi ketentuan rasio kredit atau pembiayaan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Bisnis.com,JAKARTA—Bank Indonesia masih mengkaji relaksasi aturan yang bakal diberikan untuk kantor cabang bank asing (KCBA) di Indonesia dalam memenuhi ketentuan rasio kredit atau pembiayaan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Kepala Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia Yunita Resmi Sari mengatakan masih ada sekitar 10% dari total bank di Indonesia yang belum memenuhi ketentuan rasio kredit atau pembiayaan UMKM sebesar minimal 10% per tahun ini.

Adapun mayoritas bank yang belum memenuhi ketentuan rasio sebesar 10% tersebut merupakan KCBA.

“Kami sadari juga kalau KCBA itu kan networking-nya terbatas,” ujarnya di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Yunita menambahkan, bank-bank asing ini pun belum sepenuhnya memiliki kemampuan dalam menyalurkan kredit UMKM. Bila dipaksakan, pihaknya mengkhawatirkan ada persaingan sengit antara KCBA dengan bank lokal. 

Dengan demikian, Yunita mengatakan, pihaknya masih terus mengkaji kemudahan yang dapat diberikan untuk KCBA terkait penyaluran kredit ke UMKM tersebut.

“Bukan relaksasi, perubahan perhitungan saja. Kami masih kaji dulu supaya sebanding antara bank asing campuran dan yang di luar itu,” katanya.

Seperti diketahui, Bank Indonesia menerbitkan aturan yang mewajibkan tiap entitas bank di Tanah Air menjadi pemain di segmen UMKM. Dalam Peraturan BI (PBI) Nomor 17/12/PBI/2015, bank sentral mewajibkan tiap entitas bank memenuhi kuota penyaluran kredit UMKM sebesar 20% dari total kredit atau pembiayaan secara bertahap.

Rincian tahapannya, pada 2013 dan 2014, rasio kredit atau pembiayaan UMKM terhadap total kredit/pembiayaan ditetapkan sesuai kemampuan bank yang dicantumkan dalam rencana bisnis bank (RBB). Kemudian pada 2015, rasio kredit atau pembiayaan UMKM ditetapkan paling rendah sebesar 5%.

Tahun ini, rasio kredit atau pembiayaan UMKM ditetapkan paling rendah 10%. Sementara tahun depan ditetapkan minimal 15% hingga pada 2018 nanti ditetapkan paling rendah sebesar 20%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper