Bisnis.com, JAKARTA -- PT Federal International Finance menargetkan dapat meraup Rp50 miliar-Rp100 miliar melalui pengembangan jalur pemasaran mobile-channel.
Djap Tet Fa, Direktur Pemasaran Federal International Finance (FIF) menuturkan pihaknya membentuk mobile-channel untuk menjangkau wilayah pemasaran yang lebih luas. Mobile-chanel ini akan bergerak ke 48 titik di pulau Jawa sepanjang September 2016 hingga Maret 2017.
Dia mengatakan mobile-channel ini akan melakukan kegiatan pameran dari semua produk FIF Group seperti pembiayaan motor, mobil, elektronik dan mikro serta pembiayaan syariah. Selain itu juga berfungsi sebagai sarana edukasi masyarakat untuk lebih paham mengenai jasa keuangan.
“Kami menargetkan omset bisa diraih sekitar 50-100 milliar sepanjang program safari roadshow ini,” kata Djap Tet Fa di Jakarta, Sabtu (10/9/2016).
Mobile-channel ini direncanakan mampu menyesuaikan diri secara bentuk, kegunaan dan aktivitas sesuai dengan kebutuhan area yang dikunjungi. Layanan bergerak ini dapat menyelenggarakan eksibisi UMKM, pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, pameran pembiayaan, edukasi keuangan, serta berbagai macam lomba yang menarik.
Dia menyatakan bagi FIF, inovasi merupakan salah satu mesin penggerak perusahaan dan bagian dari strategi jangka panjang. Model pendekatan bisnis ini diharapkan membuat masyarakat melihat FIFGroup tidak sekadar bisnis tetapi juga kontribusi dalam pembangunan.
Suparno Djasmin, Presiden Komisaris PT Federal International Finance sekaligus DIC Astra Finser 2, Suparno Djasmin berharap pendekatan baru mobile-chanel ini mampu memberi dampak pada pertumbuhan bisnis yang sustainable bagi perusahaan.
Selain itu kehadiran langsung di pasar diharapkan dapat medukung value chain antara dealer, main dealer, Astra Honda Motor dan FIFGroup.
Hingga Juli 2016, FIF Group telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp18,56 triliun. Realisasi itu tumbuh 14% jika dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu.
Dari total pembiayaan yang disalurkan kontribusi terbesar masih berasal dari pembiayaan kendaraan bermotor baru dengan porsi mencapai 65%, sedangkan sisanya berasal dari pembiayaan sepeda motor bekas, mobil, dan multiguna.
Tahun ini perusahaan menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 10% atau menjadi Rp31,6 triliun. Pada tahun lalu, total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp28,8 triliun.