Bisnis.com,JAKARTA- HSBC Indonesia meluncurkan produk kartu kredit yang menyasar segmen anak muda. Target pertumbuhan yang ingin dicapai sebesar 11%.
Dewi Tuegeh, Senior Vice President Retail Banking and Wealth Management HSBC Indonesia mengatakan target tersebut selaras dengan pertumbuhan transaksi online VISA yang merupakan partner HSBC.
"Kami ingin tumbuh selaras. Untuk volume belum bisa kami sebutkan karena produknya baru jalan," katanya di Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Pihak HSBC optimistis produk ini akan mampu diterima oleh target pasar mereka. Sebab berdasarkan sejumlah riset, 56% populasi Indonesia sudah masuk dalam kategori bankable. Dari keseluruhan populasi tersebut, 44% diantaranya adalah generasi milenial.
Selain itu, potensi transaksi e-commerce juga masih sangat besar. Berdasarkan data Kemeterian Komunikasi dan Informasi, pertumbuhan transaksi e-commerce di Indonesia baru sekitar 1%.
Penyebabnya adalah masih rendahnya kepemilikan akun perbankan termasuk kartu kredit di kalangan anak muda. Padahal pemerintah menargetkan di 2020 transaksi e-commerce bisa mencapai $130 miliar.
Oleh karena itu Dewi menginginkan HSBC bisa ikut serta dalam mendukung produktivitas ekonomi digital sekaligus memanfaatkan bonus demografi tersebut.
Secara umum tren pertumbuhan transaksi kartu kredit sampai Agustus 2016 mencatatkan penurunan sebesar 7% dibandingkan dengan akhir tahun lalu.
Menurut data sistem pembayaran bank Indonesia (BI), sampai Juli 2016 dari segi rata-rata volume transaksi secara YTD mencatatkan penurunan 8,82% menjadi 24,44 juta transaksi, sedangkan untuk nilai turun 18,86% menjadi Rp21,56 triliun dibandingkan akhir tahun lalu.