Bisnis.com, JAKARTA - Pembentukan sebuah perusahaan reasuransi berkapasitas besar milik negara akhirnya terealisasi dengan hadirnya PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re pada 2016.
Indonesia Re pun diharapkan menjadi flagship reasuransi nasional yang tidak hanya melayani industri dalam negeri tetapi juga menjangkau kawasan regional Asia Tenggara, Asia, bahkan seluruh dunia.
Frans Y. Sahusilawane, Direktur Utama Indonesia Re mengungkapkan untuk merealisasikan target itu pihaknya membutuhkan tiga sumber daya, yakni modal, pengetahuan dan teknologi.
“Untuk menjalankannya misi kami butuh capital, knowledge dan technology,” ujarnya di sela-sela grand launching Indonesia Re, Jumat (7/10/2016).
Terkait dengan permodalan, Frans menjelaskan pihaknya telah mendapatkan komitmen dari pemerintah, baik melalui penyertaan modal negara maupun melalui sinergi BUMN.
Adapun knowledge dibutuhkan untuk menutupi gap yang ada dengan hadirnya regulasi mengenai optimalisasi kapasitas retensi nasional. “Aturan itu baik buat kami, tetapi berdampak pada menurunnya pasokan knowledge dari kalangan reasuransi internasional. Kami harus tutup gap itu,’ ujarnya.
Sementara itu, Frans mengatakan pengembangan teknologi dibutuhkan untuk mengantisipasi perkembangan dan kompleksitas risiko di industri.