Bisnis.com, JAKARTA – Probabilitas langkah kenaikan suku bunga acuan AS oleh Federal Reserve pada Desember naik ke level tertinggi tahun ini.
Seperti dilansir Bloomberg hari ini (Rabu, 16/11/2016), para pedagang menetapkan tingkat probabilitas sekitar 94% untuk kenaikan suku bunga The Fed (Fed Funds Rate/FFR) pada pertemuan kebijakan finalnya tanggal 13-14 Desember mendatang.
Rencana peningkatan belanja oleh Presiden terpilih AS, Donald Trump, mendorong spekulasi kenaikan tingkat suku bunga oleh bank sentral AS tersebut sejalan dengan naiknya ekspektasi inflasi.
“Sulit untuk tidak berpikir ini [peningkatan belanja] adalah kebijakan yang luar biasa untuk ekonomi global. Kami percaya harus terdapat lebih banyak pertaruhan untuk kenaikan dan imbal hasil obligasi harus naik,” ujar Mark Nash, Kepala obligasi global dari Old Mutual Global Investors.
Prediksi kenaikan suku bunga The Fed telah naik dari 68% pada permulaan bulan ini seiring melonjaknya ekspektasi inflasi.
Kemenangan Trump dalam pemilihan Presiden AS telah membantu mendorong pasar obligasi. Sementara itu, indeks yang mengukur ekspektasi untuk harga konsumen AS pekan ini menanjak ke level tertinggi sejak April 2015.
“Gambaran untuk pertumbuhan AS kemungkinan sedikit menguat pada 2017 dan selanjutnya. Pasar kemudian telah semakin melihat kemungkinan langkah kenaikan pada Desember, meskipun kita perlu melihat lebih banyak kejelasan dari Trump beserta jajaran pemerintahannya,” ujar Su-Lin Ong, economic and fixed-income strategist dari Royal Bank of Canada.
