Bisnis.com, MATARAM - Pembangunan rumah bersubsidi nampaknya kini menjadi incaran para pengembang di Nusa Tenggara Barat khususnya di Pulau Lombok.
Kepala Cabang PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Mataram Elvis Syahri mengatakan pihaknya banyak menerima permintaan pembiayaan untuk kategori rumah bersubsidi.
Bahkan, pihak pengembang pun menurut Elvis banyak yang menawarkan diri untuk mulai menggarap segmen tersebut. Pasalnya, pertumbuhan permintaan untuk rumah komersil di tengah situasi ekonomi saat ini tergolong rendah.
"Pengembang banyak yang melihat potensi FLPP ini, sehingga yang awalnya bergerak di rumah komersil, sekarang juga mulai menggarap segmen ini," ujar Elvis saat ditemui di Mataram, belum lama ini.
Menurut Elvis, dengan banyaknya pengembang yang terjun ke segmen ini merupakan kabar baik bagi masyarakat. Pilihan yang diberikan kepada masyarakat tentang kualitas rumah yang ditawarkan pengembang menjadi semakin banyak.
Tahun ini, BTN Mataram menargetkan penyaluran pembiayaan perumahan naik sebesar 30% dari realisasi tahun lalu. Tercatat penyaluran pembiayaan rumah bersubsidi oleh BTN Mataram naik signifikan menjadi sekitar 1800 rumah pada 2016, sebelumya pada 2015 tercatat hanya sekitar 300 rumah saja yang diberikan fasilitas pembiayaan.
Elvis menekankan, program sejuta rumah ini agar tidak disalahgunakan menjadi produk investasi. Tujuan progam ini adalah untuk memenuhi kebutuhan backlog yang masih terjadi di wilayah NTB.
"Ini bukan untuk investasi, tetapi untuk memenuhi backlog yang ada, sehingga kebutuhan perumahan bagi masyarkat berpenghasilan rendah dapat terpenuhi," ujar Elvis.