Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi tambang milik negara, PT Timah (Persero) Tbk., berencana menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (28/4/2017) dengan salah satu agenda penggunaan laba bersih tahun buku 2016.
Laba bersih yang diperoleh emiten berkode saham TINS itu biasanya juga digunakan untuk dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, selain untuk peruntukan lainnya.
Berdasarkan pengalaman beberapa tahun sebelumnya, Timah selalu membagikan sebagian keuntungan yang menjadi hak pemegang saham itu.
Pada 2016, untuk tahun buku 2015, Timah membagikan dividen senilai Rp30,47 miliar atau 30% dari Rp101,58 miliar laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Pada 2015, untuk tahun buku 2014, Timah membagi dividen Rp191,71 miliar atau 30% dari Rp637 miliar.
Dari pengalaman itu dapat diketahui bahwa rasio pembayaran dividen terhadap laba bersih (DPOR) Timah sebesar 30% dalam 2 tahun terakhir. Nilai dividen yang dibagi pada 2016 turun dibandingkan dengan dividen 2015 karena laba bersih perseroan juga turun.
Baca Juga
Untuk tahun buku 2016, perushaaan yang beroperasi di kawasan Bangka dan Belitung itu membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp251,83 miliar dan laba per saham Rp34.
Saham TINS dibuka di harga Rp945 pada perdagangan Bursa Efek Indonesia, Jumat (28/4/2017). Dalam 52 pekan terakhir, harga saham TINS bergerak dalam rentang Rp620-Rp1.360. Rasio PE TINS sampai tulisan ini diketik 24,98x.