Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syarat Minimal Penyaluran Kredit UMKM, Bank Asing Tunggu Titah Regulator

Kelompok bank asing menunggu respons regulator terkait alternatif baru untuk bisa memenuhi ketentuan porsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah yang telah ditentukan. Pada tahun ini, seluruh perbankan didorong memiliki porsi kredit UMKM sebesar 15%.
CCO Citigroup Batara Sianturi/Istimewa
CCO Citigroup Batara Sianturi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok bank asing menunggu respons regulator terkait alternatif baru untuk bisa memenuhi ketentuan porsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah yang telah ditentukan. Pada tahun ini, seluruh perbankan didorong memiliki porsi kredit UMKM sebesar 15%.

Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai Februari 2017, dari empat kelompok bank, hanya kelompok bank campuran dan asing yang belum memenuhi porsi ketentuan kredit UMKM pada tahun ini.

Kelompok bank asing dan campuran baru memenuhi porsi UMKM sebesar 1,52% atau lebih rendah dibandingkan dengan akhir 2016 yang sebesar 3,13%. Dari segi nominal, pertumbuhan kredit UMKM bank asing dan campuran pada dua bulan pertama tahun ini memang menyusut drastis sebesar 52,44% menjadi Rp6,89 triliun dibandingkan dengan akhir tahun lalu yang senilai Rp14,49 triliun.

Chief Executive Officer Citibank Indonesia Batara Sianturi mengakui, pihaknya belum mampu memenuhi porsi kredit UMKM sesuai ketentuan Bank Indonesia. Salah satu kendala adalah keterbatasan jaringan karena status Citibank sebagai kantor cabang bank asing (KCBA).

“Kredit UMKM memang menjadi salah satu poin yang belum bisa kami capai sesuai ketentuan. Namun, kami pun akan berusaha untuk bisa mencapai sesuai ketentuan tersebut,” ujarnya pada Senin (16/5/2017).

Batara yang juga merangkap sebagai ketua perhimpunan bank-bank internasional Indonesia (Perbina) menuturkan, untuk bisa memenuhi ketentuan porsi kredit UMKM, pihaknya juga sudah memberikan masukan kepada Bank Indonesia (BI) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terkait dengan untuk mendorong peran KCBA dalam memenuhi kredit UMKM ada beberapa alternatif ide seperti, dengan kredit sindikasi, pembiayaan supplier, maupun pembiayaan distributor.

“Harapannya, memang ada trigger baru buat kami bisa memaksimalkan penyaluran kredit segmen UMKM tersebut,” tuturnya.

Sampai saat ini, untuk kelompok bank asing sudah mendapatkan relaksasi untuk penyaluran kredit UMKM dengan menghitung ekspor non-migas menjadi bagian kredit segmen tersebut.

Terkait salah satu opsi alternatif seperti kredit sindikasi UMKM, Batara menjelaskan, dalam penyaluran ke segmen UMKM itu bisa melalui kredit sindikasi. Jadi, untuk membiaya satu UMKM dilakukan oleh beberapa bank.

“Dengan begitu kredit pun bisa lebih prudent. Kami pun terus berkomunikasi dengan regulator agar beberapa masukkan ini bisa diterima,” jelasnya.

Adapun, dari data OJK sampai Februari 2017, dari total kredit UMKM kelompok bank asing dan campuran yang senilai Rp6,893 triliun, sebanyak 5,77% atau Rp398 miliar menjadi kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL).

Bila dibandingkan dengan akhir tahun lalu, tingkat NPL kredit UMKM bank asing cenderung menurun. Pada 2016, dari total kredit UMKM senilai Rp14,49 triliun, sebanyak 6,02% atau Rp873 miliar menjadi NPL.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper