Bisnis.com, JAKARTA - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) menjadi salah satu bank yang dipilih pemerintah untuk membawa investasi terkait dengan jalur sutra modern atau One Belt and Road Initiatives (Obor) di China.
Obor merupakan agenda yang dikembangkan pemerintah China dengan melibatkan pemimpin dari 30 negara termasuk Indonesia yang pada kesempatan itu dihadiri Presiden RI Joko Widodo. Jalur itu untuk meningkatkan konektivitas antarnegara, meningkatkan hubungan perdagangan, investasi, dan hubungan antarmasyarakat.
“Saya yakin forum ini akan menjadi katalisator dalam kolaborasi internasional yang lebih erat lagi dalam bidang infrastruktur, energi, sumber daya, perdagangan dan juga investasi,” kata Peter Wong, Deputy Chairman and Chief Executive HSBC, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (16/5/2017).
Lebih lanjut, dia menyatakan banyaknya pemimpin negara dan pebisnis yang ikut One Belt and Road Forum for International Cooperation Limited sehingga menunjukkan pengakuan akan pentingnya peningkatan kerja sama regional dan koordinasi terkait kebijakan, baik dalam infrastruktur, perdagangan, integrasi finansial, and juga pertukaran budaya.
Lewat peningkatan konektivitas tersebut, maka peluang perputaran investasi dan arus modal, likuiditas perbankan, dan produk finansial lainnya akan semakin tinggi.
“Bicara Belt and Road adalah bicara peluang. Bagi perusahaan konstruksi, logistik dan energi di mana pun di dunia. Juga peluang bagi para eksportir yang akan mampu membawa produknya ke pasar dengan biaya lebih murah dan cepat; peluang bagi investor lokal dan internasional dengan peningkatan pendanaan dan kegiatan pasar finansial di lusinan negara yang jadi tempat bernaung jutaan manusia hingga di tahun-tahun yang akan datang.”