Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menegaskan kenaikan Fed Fund Rate yang akan terjadi Desember ini dipastikan tidak akan mengganggu stabilitas pasar di dalam negeri.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menuturkan kebijakan Federal Reserve AS yang menurunkan neracanya sejak Oktober, serta kenaikan suku bunga pada Desember ini telah diekspektasi oleh pasar.
"Kami melihat stabilitas akan tetap terjaga di periode akhir ini," kata Agus selepas MoU Local Currency Settlement Framework dengan bank sentral Thailand dan Malaysia, Senin (11/12/2017).
Agus menegaskan aliran dana yang masuk ke tanah air lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. aliran dana asing yang masuk dari awal Januari hingga awal Desember mencapai Rp130 triliun, sementara periode yang sama tahun lalu hanya Rp120 triliun.
Menurutnya, aliran dana asing tersebut masih baik karena pasar menerima kondisi fundamental dan stabilitas keuangan indonesia yang cukup sehat. "Jadi tahun ini masih lebih baik dibandingkan tahun lalu."
Di pasar surat utang luar negeri, kata Agus, posisi kepemilikan asing lebih rendah saat ini yakni hanya 38% dibandingkan sebelumnya yang hampir menyentuh 40%.
Jika terjadi reversal, Agus yakin hal tersebut hanya kondisi sementara. Pasalnya, investor cenderung mengambil posisi ambil untung pada akhir tahun. "Kalau terjadi reversal adalah investor yang ingin mengunci keuntungan. Mereka temporary keluar dari Indonesia," ungkap Agus.