Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia tetap optimistis permintaan kredit perbankan pada 2018 ini bakal lebih semarak seiring dengan rampungnya proses konsolidasi korporasi-korporasi besar.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo menilai permintaan kredit perlu terus dipacu. Oleh karena itu, bank sentral mengimbau pelaku bisnis agar segera menuntaskan konsolidasinya lantas segera melakukan ekspansi usaha.
"Kalau korporasi selesai konsolidasi, kami lihat ada peluang mereka untuk ekspansi. Ekspansi bisnis itu akan meningkatkan permintaan kredit bank. Kami harapkan pada tahun ini kredit bisa tumbuh antara 10% sampai 12%," ujarnya di Jakarta, Rabu (21/2/2018).
Bank Indonesia sendiri akan terus mengawal kinerja industri perbankan melalui kebijakan-kebijakan makroprudensialnya. Bank sentral fokus agar bisnis bank dapat tumbuh berkualitas sehingga rasio pinjaman terhadap DPK dapat terjaga pada level 80%--92%. "Permintaan kredit harus diperbaiki sehingga banyak industri yang minta kredit. Bank harus cepat lakukan konsolidasi," kata Agus.
BI memang menekankan percepatan konsolidasi oleh para pelaku bisnis terutama perusahaan pelat merah. Mereka yang menjadi korban booming comodity diharapkan agar lebih cepat dalam menjalani masa pemulihannya sehingga bisa ekspansi kembali.
Agus menyatakan, korporasi yang dulunya menikmati kenaikan kinerja bisnis sewaktu harga komoditas menanjak mengalami kesulitan tatkala harga jatuh. Kondisi ini mempengaruhi kemampuan korporasi dalam memenuhi kewajiban pembayaran utang terutama ke bank.
Baca Juga
Permintaan kredit perlu terus dipacu. Pasalnya, industri perbankan merupakan pihak yang kiprahnya sangat erat terhadap stabilitas sistem keuangan. "Industri perbankan yang kita lihat sekarang transaksinya cukup aktif dan NPL-nya juga terjaga baik," ucap Agus.