Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Buka Opsi Implementasi LKM Syariah di Luar Pesantren

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang program inklusi lembaga keuangan syariah mikro diimplementasikan di luar lingkup pesantren.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (tengah), Ketua DPR Setya Novanto (ketiga kiri) meninjau kantor Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah di pondok pesantren KHAS Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/10)./ANTARA-Dedhez Anggara
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (tengah), Ketua DPR Setya Novanto (ketiga kiri) meninjau kantor Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Syariah di pondok pesantren KHAS Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Jumat (20/10)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang program inklusi lembaga keuangan syariah mikro diimplementasikan di luar lingkup pesantren.

Fithri Hadi, Direktur Grup Inovasi Keuangan Digital dan Pengembangan Keuangan Mikro OJK mengatakan, hal tersebut bisa dilakukan dengan syarat ada konsumen yang berminat.

"Bisa saja diterapkan di luar pesantren sepanjang konsumennya mau. Karena yang dipesantren itu [memakai] skema syariah," katanya di Jakarta, Rabu (14/3/2018).

Dia mencontohkan, saat ini sudah ada beberapa teknologi finansial berbasis syariah dengan konsep peer to peer lending di masyarakat. Hal itu menunjukkan peluang untuk LKM syariah diimplementasikan di luar pesantren cukup terbuka.

Secara umum, upaya OJK untuk memperluas inklusi keuangan melalui LKM adalah melanjutkan rencana tahun lalu. OJK sudah membentuk LKM sebagai padanan dari koperasi. Perbedaannya terletak pada pelaporan yang lebih rinci dan pengawasannya lebih ketat. "Itu untuk mencegah manipulasi data dan lain-lain," imbuhnya.

Fithri juga mengakui jika angka inkulsi keuangan di Indonesia masih rendah. Data OJK angka inklusi keuangan masih di kisaran 63%. Sedangkan Bank Dunia pernah merilis pada 2014 bahwa tingkat inklusi keuangan Indonesia hanya 36%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper