Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank HSBC Indonesia bekerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation atau PSF menggelar HSBC Business Case Competition 2018.
Gelaran tersebut merupakan kompetisi yang diadakan untuk ketujuh kali di Tanah Air. BCC bertujuan memfasilitasi mahasiswa strata satu dari fakultas ekonomi dan bisnis dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Mereka diminta untuk menghadapi dan memberikan solusi terhadap studi kasus nyata dari praktik dunia bisnis pada tataran global. Pemenang BCC akan mewakili Indonesia melawan 24 tim dari negara-negara Asia Pasifik dan sekitarnya dalam BCC tingkat internasional di Hong Kong pada Juni 2018.
Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia Nuni Sutyoko menjelaskan, perkembangan digital yang begitu pesat dewasa ini telah menghadirkan disrupsi pada praktik bisnis di dunia. Pelaku bisnis dituntut untuk bisa beradaptasi, menyesuaikan strategi bisnisnya dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.
Supaya mampu beradaptasi maka generasi muda yang nantinya akan menjadi pemimpin perlu didorong untuk terus meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. “Kami memiliki komitmen jangka panjang dalam mempersiapkan pemimpin milenial masa depan yang adaptif,” ujar Nuni dalam siaran pers, Senin (9/4/2018).
Berdasarkan McKinsey Global Institute, dalam kurun waktu 15 tahun ke depan, model bisnis konvensional yang menyerap banyak tenaga kerja akan digantikan dengan model bisnis yang bertumpu pada otomatisasi digital.
Standar dan spesifikasi skill yang dibutuhkan angkatan kerja di masa depan akan jauh lebih tinggi dari saat ini. Milenial, sebagai generasi yang akan memimpin industri bisnis masa depan, harus dipersiapkan agar dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia digital.
Wahyoe Soedarmono selaku Project Manager Program Kerjasama HSBC-PSF memaparkan, secara spesifik BCC 2018 memperkuat pilar kerjasama HSBC-PSF yang berlangsung sejak 2015. Pada 2018, kerjasama HSBC-PSF mengarah kepada fase internasionalisasi setelah sebelumnya fokus pada penguatan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.
Melalui kompetisi ini, imbuh Wahyoe, internasionalisasi kerjasama strategis HSBC-PSF diharapkan dapat menyentuh aspek pendalaman pengalaman profesional dalam melakukan analisis kasus bisnis nyata di tingkat global.
Sementara itu, dari sisi akademik, BCC diharapkan dapat memperkuat kualitas riset dan kemampuan publikasi akademik bereputasi internasional bagi dosen dan mahasiswa. “Penguatan kualitas mereka tanpa mengesampingkan aspek pengabdian pada masyarakat di tingkat nasional,” tuturnya.
Dalam BCC 2018, para peserta akan berkesempatan untuk berinteraksi dengan panel juri yang merupakan profesional bisnis dan firma konsultasi terkemuka seperti PricewaterhouseCooper (PwC), Unilever Indonesia, Bisnis Indonesia Group, The Nielsen Company, Home Credit, dan sebagainya.