Bisnis.com, JAKARTA -- Minat calon investor terhadap rencana PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. untuk mencari investor baru guna memperkuat modal perseroan ternyata tidak datang dari dalam negeri saja.
Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana menuturkan dirinya baru saja kembali dari Singapura setelah bertemu dengan lima calon investor yang masih dirahasiakan identitasnya.
"Saya baru semalam mendarat dari Singapura. Banyak sekali saya ketemu sampai lima investor, mereka sangat antusias," ujarnya dalam acara peluncuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah di Jakarta, Jumat (4/5/2018).
Di hadapan sejumlah nasabah yang hadir, Achmad mengatakan perseroan saat ini memang sedang dalam fase rights issue guna mengakselerasi kegiatan perseroan agar lebih agresif. Sebagai informasi, saat ini Bank Muamalat merupakan bank syariah terbesar kedua di Indonesia.
"Tidak hanya dari segi perbankan, tapi kami juga akan bangun bisnis syariah lainnya. Kami yakin hal ini juga akan diikuti oleh rekan DPLK syariah lainnya," tuturnya.
Achmad juga berharap agar fase rights issue ini dapat segera diselesaikan pada semester 1/2018 sehingga pengembangan kemampuan finansial dan manajemen perseroan dapat berjalan lebih cepat. Hingga saat ini, lanjutnya, sudah ada tiga calon investor potensial yang ada dalam pipeline rights issue Bank Muamalat.
"Satu dari dalam negeri, satu dari Timur Tengah, dan satu lagi merupakan konsorsium dari Singapura," tambah Achmad.
Saat ini, komposisi pemilik modal Bank Muamalat di antaranya adalah Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB) sebesar 32,74%, Grup Boubyan Bank-Kuwait 30,45%, dan Grup Sedco 24,23%.
