Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menerbitkan surat utang global senilai US$500 juta dengan tenor lima tahun.
Perseroan itu menjadi BUMN pertama yang merilis obligasi tanpa road show tahun ini. CEO Pelindo III Ari Askhara mengatakan permintaan terhadap obligasi perseroan mengalami kelebihan permintaan dua kali lipat. Adapun kupon atau bunga obligasi dipatok 4,5%.
"Kinerja perusahaan menunjukkan impresi yang meyakinkan sehingga para investor obligasi menaruh kepercayaan yang tinggi untuk perusahaan,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (8/5/2018).
Secara umum, obligasi yang diterbitkan Pelindo III menarik minat 68 investor berpartisipasi. Secara geografis, 71% obligasi Pelindo III diserap investor Amerika Serikat, 14% oleh investor Asia, 15% investor Eropa. Adapun, 75% obligasi Pelindo III 75% diserap fund manager, 8% oleh bank, dan 17% perusahaan asuransi dan dana pensiun.
Ari mengatakan surat utang perseroan akan dicatatkan pada Singapore Stock Exchange. Bertindak sebagai joint lead managers aksi korporasi itu adalah ANZ, Mandiri Securities, dan Standard Chartered Bank.
Setelah mengantongi dana obligasi, Pelindo III akan memacu ekspansi yang mana alokasi belanja modal mencapai Rp7,25 triliun. Perusahaan pelat merah tersebut juga akan melakukan refinancing utang senilai Rp4,39 triliun dan sejumlah aksi korporasi lainnya.
Baca Juga
Sejumlah proyek strategis yang akan digarap Pelindo III yakni pembangunan tahap pertama Terminal Kalibaru Barat, revitalisasi alur & beautifikasi fasilitasPelabuhan Benoa, dan pembangunan Terminal Cruise dan Peti Kemas di Gilimas Lombok.
Selanjutnya, pembangunan flyover dan tapper Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB)-Terminal Teluk Lamong.