Bisnis.com, JAKARTA—Enam Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di sektor konstruksi dan infrastruktur membukukan kinerja positif pada kuartal I/2018 sejalan dengan tugas pembangunan infrastruktur yang diberikan Pemerintah.
Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ahmad Bambang mengatakan akan mengawasi dan memberikan pendampingan bagi seluruh korporasi pelat merah, khususnya BUMN Karya. Apalagi, enam di antaranya tengah menjalankan tugas pembangunan infrastruktur dari Pemerintah.
Adapun, enam BUMN tersebut yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk..
"Kementerian BUMN akan terus mengawal agar perusahaan negara dapat menjalankan dan menyelesaikan sebaik mungkin amanat pembangunan infrastruktur yang telah diberikan. Sekaligus menjaga agar kesehatan perusahaan tetap terjaga,” paparnya di Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Ahmad mengatakan Kementerian BUMN mengawasi dan membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada baik tagihan dana talangan maupun alternatif pendanaan. Salah satu langkah yang ditempuh dengan memfasilitasi penerbitan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) ruas tol Waskita Karya dan Jasa Marga.
“Kementerian BUMN juga mengupayakan pembayaran proyek infrastruktur light rail transit Palembang yang ditalangi Waskita Karya selaku kontraktor," imbuhnya.
Baca Juga
Dia mengklaim kinerja fundamental enam BUMN Karya tersebut dalam kondisi baik. Hutama Karya, misalnya, berhasil mengantongi pendapatan Rp4,8 triliun atau naik 110% secara tahunan pada kuartal I/2018.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, Waskita Karya membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 313,45% pada kuartal I/2018. Kontraktor pelat merah yang baru saja merombak jajaran direksi itu mengantongi laba bersih Rp1,52 triliun, menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan BUMN konstruksi lainnya.