Bisnis.com, MANGUPURA - PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) menargetkan penetrasi 35% pada lima tahun ke depan atau meningkat 17 skor dari kondisi saat ini yang sebesar 18%.
Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila mengatakan saat ini junlah peserta Mandiri Inhealth ada sebanyak 1,8 juta hingga September 2018. Saat ini rata-rata pertumbuhan premi tiap tahun juga meningkat hingga 10%.
Adapun produk managed cared dengan skema coordination of benefit (COB) merupakan produk unggulan Mandiri Inhealth dengan komposisi 60% dari total penjualan.
Sampai akhir Oktober 2018, terdapat lebih dari 1.355 badan usaha yang terdiri dari BUMN maupun Badan Usaha Swasta yang tergabung dalam produk Managed Care Mandiri Inhealth. Selain itu, lebih dari 1,6 juta peserta sudah memperoleh perlindungan produk asuransi kesehatan dan jiwa Mandiri Inhealth.
"Komposisinya managed care 60% dan indemnity 40%. Harapan kita layanan akan semakin baik sehingga orang lebih nyaman dan bisa bertambah lagi badan usaha lain yang belum jadi peserta kita," katanya, Jumat (23/11/2018).
Kata dia, untuk meningkatkan jumlah peserta dan penetrasi, pihaknya pun mulai membidik asuransi perseorangam. Rencananya, pada awal 2019, produk asuransi perseorangan akan diluncurkan. Produk ini sendiri akan sedikit mirip dengan managed care.
Menurutnya, penjualan asuransi perseorangan akan sangat tinggi sebab makin banyaknya peserta BPJS kesehatan. Apalagi, Mandiri Inhealth terus mengembangkan produk coordination of benefit (CoB) yang berkolaborasi dengan BPJS Kesehatan.
"Kita ingin tumbuh banyak tahun depan," katanya.