Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) angkat bicara menyusul kabar viral di media sosial terkait kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di lingkungan perusahaan.
Kabar PHK massal di Danamon itu salah satu yang ramai dari akun TikTok @Olixxx yang membagikan momen perpisahan dengan Bank Danamon. Dalam videonya yang diunggah empat hari lalu, pemilik akun menyampaikan bahwa hari tersebut merupakan hari terakhir dirinya bekerja sebagai telesales.
Adapun telesales yakni perwakilan penjualan yang bertugas menawarkan produk dan layanan perbankan melalui sambungan telepon.
"Last day at Danamon” tulisnya dalam unggahannya, dikutip Senin (2/6/2025).
Menanggapi hal tersebut, Consumer Lending Business Head Bank Danamon Enriko Sutarto menyatakan pihaknya terus berkomitmen menjaga daya saing dalam memberikan layanan terbaik kepada para nasabah.
Dia menegaskan bahwa evaluasi terhadap mitra agen alih daya atau outsourcing merupakan bagian dari strategi rutin atau berkala yang dilakukan Bank Danamon.
Baca Juga
"Danamon selalu melakukan evaluasi rutin dan berkala mitra outsourcing dalam mewujudkan dinamika operasional bisnis yang selalu berfokus pada kebutuhan nasabah," kata Enriko kepada Bisnis, Senin (2/6/2025).
Namun demikian, Enriko tidak memberikan konfirmasi langsung terkait jumlah atau alasan spesifik pengakhiran kontrak kerja yang terjadi. Pihak Danamon menekankan bahwa proses evaluasi mitra outsourcing dilakukan dengan mempertimbangkan dinamika bisnis dan kebutuhan organisasi yang terus berkembang.
"Danamon akan tetap berkomitmen menjadi penyedia solusi finansial terbaik bagi nasabah bersama MUFG sebagai perusahaan induk serta anggota grup dan para mitra," pungkasnya.
Seiring dengan hal ini, menelisik dari laporan keuangan Bank Danamon, perusahaan membukukan beban tenaga kerja hingga Rp1,61 triliun per kuartal pertama 2025. Beban tenaga kerja Bank Danamon naik 6,88% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,5 triliun.