Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi masih mendata nasabah yang terdampak bencana tsunami di Selat Sunda guna memastikan nilai eksposure di wilayah tersebut.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menyatakan, nilai eksposure di wilayah terdampak bencana belum diketahui karena masih dalam pendataan.
"Kami masih mengumpulkan data eksposure di daerah terdampak bencana," katanya dikutip Bisnis.com, Jumat (26/12/2018).
Perusahaan asuransi umum juga belum dapat mengetahui potensi klaim akibat bencana tersebut karena masih pendataan.
Direktur Pemasaran PT Asuransi Jasaraharja Putera (JP-Insurance) Rahmat Slamet mengatakan, pihaknya mengcover beberapa obyek di wilayah Banten, kendati tidak disebutkan jumlah obyek wisata tersebut.
"Kami masih mendata [laporan klaim]," katanya.
Wakil Presiden Direktur PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Nicolaus Prawiro mengatakan, perseroan memiliki kantor cabang di Cilegon dan Lampung. Kedua kantor cabang tersebut tidak terdampak tsunami di Selat Sunda.
Lebih lanjut, pihaknya menyebut belum ada laporan klaim yang masuk akibat bencana tersebut. Begitu pula, data eksposure belum dapat diketahui.
"Sampai hari ini belum ada laporan klaim yang masuk," imbuhnya.