Aher mengakui baru mengetahui kasus tersebut dari jajaran manajemen BJB Syariah dan PT Bank BJB selaku induk usaha. Kemudian, Aher meminta kepada seluruh direksi dan komisaris emiten bersandi saham BJBR itu untuk segera menyelesaikan kasus tersebut.
Namun, kecurigaan terkait dengan keterlibatan Aher makin menguat saat pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Bank BJB Syariah, Yocie Gusman, sudah menyandang status tersangka. Yocie dan Aher sampai sekarang tercatat sebagai kader PKS. Yocie pernah menjabat sebagai Ketua PKS Kota Bogor. Adapun, Aher pernah menjabat sebagai pengurus DPW PKS DKI Jakarta.
Aher juga mengakui sudah mengenal Yocie sejak sebelum menjabat sebagai Plt Direktur Utama Bank BJB Syariah. Namun, dia menegaskan perkenalan itu dilakukan saat keduanya menempuh pendidikan Strata 2 (S2) di Institut Pertanian Bogor (IPB). Kedekatan keduanya terekam baik dalam keseharian maupun jejak digital.
Lingkaran antara Aher-Yocie-PKS menguatkan dugaan bahwa aliran dana itu turut dinikmati oleh PKS. Saat diminta tanggapan, politikus partai tersebut, Refrizal mengaku tidak mengetahui adanya kasus BJB Syariah.
Termasuk, dugaan adanya keterkaitan PKS. Dia juga mengatakan tidak mengetahui posisi Yocie yang pernah menjabat sebagai Ketua PKS Bogor. “Kami tidak tahu mengenai kasus tersebut. Lebih baik diserahkan ke penegak hukum [polisi] saja bagaimana prosesnya,” kata Refrizal, anggota Komisi XI DPR dari Fraksi PKS itu.