Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Ramayana Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 17,20% pada 2018 dengan ditopang peningkatan hasil underwriting.
Berdasarkan laporan keuangan audited yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Selasa (30/4/2019), emiten asuransi kerugian dengan kode saham ASRM ini pada 2018 membukukan laba setelah pajak senilai Rp68,16 miliar. Pada akhir 2017, realisasi laba bersih perseroan tercatat senilai Rp58,16 miliar.
Pada periode yang sama, perseroan membukukan premi bruto senilai Rp891,91 miliar. Realisasi itu tumbuh 14,58% (year-on-year/yoy). Pendapatan underwriting perseroan juga tumbuh, yakni mencapai 9,53% (yoy) menjadi Rp704,51 miliar.
Di sisi lain, klaim bruto Asuransi Ramayana meningkat 14,23% (yoy) menjadi Rp568,86 miliar. Bebanunderwriting perseroan pun tercatat senilai Rp392,74 miliar atau naik 7,61% (yoy).
Alhasil, hasil underwriting Asuransi Ramayanan bertumbuh 12,06% (yoy) menjadi Rp311,77 miliar.
Sementara itu, hasil investasi perusahaan asuransi kerugian ini turun 14,12% (yoy). Pada akhir tahun lalu hasil investasi perseroan tercatat senilai Rp40,43 miliar.
Aswata pun pada akhir tahun lalu mampu membukukan laba bersih, kendati beban usaha juga bertumbuh 15,14% (yoy) menjadi Rp306,00 miliar.
Adapun, nilai total investasi perseroan pada akhir 2018 tercatat senilai Rp579,56 miliar atau tumbuh 3,62% (yoy), sedangkan total aset naik 3,00% (yoy) menjadi Rp1,44 triliun.
REVISI
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Ramayana Tbk. membukukan pertumbuhan laba bersih hingga 17,20% pada 2018 dengan ditopang peningkatan hasil underwriting.
Berdasarkan laporan keuangan audited yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia,Selasa (30/4/2019), emiten asuransi kerugian dengan kode saham ASRM ini pada 2018 membukukan laba setelah pajak senilai Rp68,16 miliar. Pada akhir 2017, realisasi laba bersih perseroan tercatat senilai Rp58,16 miliar.
Pada periode yang sama, perseroan membukukan premi bruto senilai Rp891,91 miliar. Realisasi itu tumbuh 14,58% (year-on-year/yoy). Pendapatan underwriting perseroan juga tumbuh, yakni mencapai 9,53% (yoy) menjadi Rp704,51 miliar.
Di sisi lain, klaim bruto Asuransi Ramayana meningkat 14,23% (yoy) menjadi Rp568,86 miliar. Bebanunderwriting perseroan pun tercatat senilai Rp392,74 miliar atau naik 7,61% (yoy).
Alhasil, hasil underwriting Asuransi Ramayanan bertumbuh 12,06% (yoy) menjadi Rp311,77 miliar.
Sementara itu, hasil investasi perusahaan asuransi kerugian ini turun 14,12% (yoy). Pada akhir tahun lalu hasil investasi perseroan tercatat senilai Rp40,43 miliar.
Asuransi Ramayana pun pada akhir tahun lalu mampu membukukan laba bersih, kendati beban usaha juga bertumbuh 15,14% (yoy) menjadi Rp306,00 miliar.
Adapun, nilai total investasi perseroan pada akhir 2018 tercatat senilai Rp579,56 miliar atau tumbuh 3,62% (yoy), sedangkan total aset naik 3,00% (yoy) menjadi Rp1,44 triliun.