Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Ramayana Tbk. membukukan surplus dana tabarru yang dikelola Unit Usaha Syariah (UUS) pada 2018 setelah pada tahun sebelumnya mengalami defisit.
Berdasarkan laporan keuangan audited yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Selasa (30/4/2019), UUS perusahaan asuransi kerugian ini membukukan surplus dana tabarrusenilai Rp4,96 miliar.
Realisasi itu bertumbuh ratusan persen sebab pada tahun sebelumnya UUS Asuransi Ramayanan mencatatkan defisit dana tabarru sebesar Rp1,27 miliar.
Dengan begitu, pada akhir tahun lalu saldo dana tabarru unit syariah perseroan tercatat senilai Rp25,35 miliar. Realisasi itu bertumbuh 24,35% (year-on-year/yoy).
Bila dirincikan, maka pada 2018, UUS Asuransi Ramayana mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan kontribusi hingga 23,41% (yoy) menjadi Rp65,15 miliar. Pada saat yang sama, beban klaim turun signifikan, yakni hingga 60,99% (yoy) menjadi Rp323,39 miliar.
Sementara itu, pendapatan bagi hasil perseroan juga menurun, sebesar 29,57% menjadi Rp2,21 miliar.
Adapun, total aset UUS Asuransi Ramayana pada akhir 2018 tercatat senilai Rp204,18 miliar. Realisasi itu bertumbuh sekitar 13,81% (yoy).