Bisnis.com, TANGERANG SELATAN – PT Asuransi Astra Buana optimistis masih mampu merealisasikan target premi bruto pada 2019 kendati pasar otomotif pada paruh pertama 2019 terbilang lesu.
Asuransi kerugian di bawah Grup Astra ini bakal memaksimalkan pemasaran produk asuransi kesehatan dan lini bisnis komersial, di samping tetap menjaga kinerja asuransi kendaraan.
Gunawan Salim, Chief Marketing Officer Retail Business PT Asuransi Astra Buana, mengatakan bahwa realisasi penjualan kendaraan bermotor, khususnya mobil, pada paruh pertama tahun ini memang turut memengaruhi pemasaran produk asuransi.
Terlebih lagi, jelasnya, sekitar 50% portofolio produk Asuransi Astra berupa asuransi kendaraan.
Kendati begitu, dia optimistis pada akhir 2019 pihaknya setidaknya mampu menyamai kinerja pada tahun lalu.
“Tidak pernah kami merevisi target. Kami masih yakin, setidaknya bisa mencapai realisasi tahun lalu,” ujarnya di sela-sela perhelatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019, Sabtu (21/7/2019).
Baca Juga
Berdasarkan laporan keuangan audited per 31 Desember 2018 yang dipublikasikan di Bisnis Indonesia, Asuransi Astra pada akhir tahun lalu mencatatkan premi bruto senilai Rp3,78 triliun. Realisasi itu bertumbuh sekitar 2,83% dibandingkan periode yang sama pada 2017.
Kinerja positif tersebut didukung dengan pendapatan underwriting yang juga bertumbuh 4,81% menjadi Rp3,12 triliun dan hasil investasi yang naik 2,26% menjadi Rp692,32 miliar. Laba setelah pajak perseroan pun meningkat menjadi Rp1,04 triliun.
Selain asuransi kendaraan, jelas Gunawan, portofolio Asuransi Astra didukung oleh produk kesehatan, yakni sekitar 20%. Selebihnya atau sekitar 30% bersumber dari lini komersial dengan beragam jenis produk, antara lain asuransi harta benda, marine cargo, hingga travel insurance.
Kedua lini bisnis itu, kata dia, cukup prospektif menyumbang pertumbuhan bagi pendapatan perseroan pada tahun ini. Kendati belum bisa merincikan angkanya, Gunawan mengatakan pada semester I/2019, realisasi premi bruto dari lini bisnis tersebut bertumbuh.
“Kami mencoba menjaga pertumbuhan asuransi kendaraan, selain memacu asuransi kesehatan dan lini komersial yang punya potensi,” ujarnya.
Terkati perhelatan GIIAS, Gunawan, yang juga menjabat Project Director GIIAS 2019 Astra Financial, mengatakan bahwa pihaknya tidak menjadikan ajang tersebut semata-mata sebagai sarana pemasaran.
Pameran otomotif internasional itu, jelas dia, lebih diarahkan sebagai sarana promosi dan edukasi kepada masyarakat terhadap layanan jasa Asuransi Astra dan juga sejumlah perusahaan jasa keuangan lain di bawah Grup Astra.
Bila penyaluran pembiayaan dari anak usaha Astra Financial bertumbuh, jelas Gunawan, maka Asuransi Astra pun bisa membukukan pertumbuhan pemasaran dari ajang tersebut. Astra Financial sendiri mematok target pembiayaan Rp1 triliun selama pelaksanaan GIIAS 2019.
“Dari beberapa hari pertama perhelatan ini, ada peningkatan dibandingkan pameran tahun lalu. Mungkin karena selama ini konsumen menahan diri,” jelasnya.
Sementara itu, L. Iwan Pranoto, Head of Communication and Event Asuransi Astra, mengatakan bahwa pameran tersebut menjadi kesempatan bagi pihaknya untuk mengedukasi masyarakat tentang perlunya berasuransi.
Enam lembaga jasa keuangan di bawaha Astra Financial yang mendukung penuh GIIAS 2019 sebagai sponsor utama, jelasnya, menyiapkan sejumlah program menarik, seperti program bunga spesial dan hadiah langsung.
Selain itu, Iwan mengatkaan pihaknya memberikan nilai tambah kepada para pengunjung melalui hiburan atau permainan di booth Astra Financial.
“Ada enam booth Astra Financial yang menghadirkan hiburan atau permainan yang berbeda-beda. Bagi pengunjung yang berpartisipiasi akan mendapatkan merchandise eksklusif dari Astra Financial,” jelasnya.