Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Naik 111 Persen, Aset Mandiri Syariah Tembus Rp100 Triliun

PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan kenaikan laba bersih hingga akhir Juni 2019 yakni sebesar Rp551 miliar, yang ditopang naiknya pendapatan bank serta peningkatan efisiensi dan penjagaan kualitas pembiayaan.
Karyawan menunjukkan mata uang Riyal di Money Changer Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menunjukkan mata uang Riyal di Money Changer Mandiri Syariah Thamrin, Jakarta, Selasa (2/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) membukukan kenaikan laba bersih hingga akhir Juni 2019 yakni sebesar Rp551 miliar, yang ditopang naiknya pendapatan bank serta peningkatan efisiensi dan penjagaan kualitas pembiayaan. 

Realisasi tersebut meningkat 111,08 persen dibandingkan Rp261 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan laba dan perbaikan kinerja perseroan pada paruh pertama tahun 2019 membuat total aset  Mandiri Syariah mampu tembus Rp100 triliun. Angka ini merupakan pencapaian tertinggi bank syariah di Indonesia.

Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari menjelaskan dalam dua tahun terakhir Mandiri Syariah fokus pada pengembangan digital banking terutama perluasan fitur layanan Mandiri Syariah Mobile. 

"Kami mendesain aplikasi Mandiri Syariah Mobile bukan sekadar layanan perbankan tapi juga memenuhi kebutuhan ibadah umat Islam seperti waktu shalat, lokasi masjid terdekat, arah kiblat serta fitur pembayaran zakat, sedekah dan wakaf yang sangat khas bank syariah," katanya lewat keterangan resmi, Kamis (8/8/2019).

Perluasan fitur digital berdampak pada peningkatan pendapatan berbasis komisi (Fee Based Income/FBI) yang naik 26,20% yakni dari Rp514 miliar pada akhir kuartal II/2018 menjadi Rp649 miliar pada periode yang sama tahun ini. 

Peningkatan FBI tersebut didorong meningkatnya transaksi di e-channel termasuk melalui Mandiri Syariah Mobile. Toni mengatakan perseroan terus meningkatkan fitur biller, payment, serta menjalin kolaborasi dengan e-commerce untuk memudahkan nasabah bertransaksi melalui Mandiri Syariah Mobile.

Adapun total pendapatan bersih yang dibukukan Mandiri Syariah per akhir Juni 2019 mencapai Rp3,25 triliun, naik dari Rp2,87 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Sementara itu, pembiayaan yang tumbuh 14,58% (YoY) menjadi penyebab meningkatnya pendapatan margin dan bagi hasil bank. Menutup Juni 2019, total pembiayaan yang diberikan Mandiri Syariah sebesar Rp62,37 triliun, naik menjadi Rp71,47 triliun dari periode yang sama dari tahun lalu.

Pembiayaan segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan tertinggi dengan angka kenaikan 26,12% (YoY) menjadi Rp30,01 triliun. Toni menyebutkan saat ini Mandiri Syariah tengah gencar mensosialisasikan produk pembiayaan kepemilikan rumah (Griya Berkah), mobil (Kendaraan Berkah), cicil emas, gadai emas dan juga pembiayaan untuk usaha, pegawai dan pensiun. 

Pertumbuhan pembiayaan juga disertai perbaikan kualitas yang tercermin dari penurunan rasio non performing financing (NPF) Nett yang turun menjadi 1,21% dari semula 2,75% serta NPF Gross yang turun dari 3,97% menjadi 2,89%.

Direktur Finance Strategy and Treasury Mandiri Syariah Ade Cahyo Nugroho mengungkap pertumbuhan aset Mandiri Syariah dipengaruhi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) khususnya tabungan yang bisa secara konsisten tumbuh sebesar 14,45% (YoY) menjadi sebesar Rp36,33 triliun.

Hal ini juga berdampak terhadap perbaikan komposisi dana murah (current account saving account/CASA) menjadi 54,28% dibandingkan total DPK.

Naiknya pendapatan margin bagi hasil, pendapatan komisi, pengendalian biaya overhead serta perbaikan kualitas pembiayaan juga memberikan kontribusi pada peningkatan laba anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 

“Kami berterimakasih kepada stakeholders terutama nasabah atas kepercayaan dan loyalitasnya kepada Mandiri Syariah. Insyaallah, kami akan senantiasa berinovasi untuk memberikan kemudahan transaksi bagi semua kebutuhan nasabah," katanya. 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper