Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KPR Stagnan, Bank Bukopin Genjot Pembiayaan Motor

Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mangatakan pertumbuhan kredit konsumer pada paruh pertama 2019 ini belum meningkat signifikan, namun pihaknya optimistis bisa mencapai target pada semester II/2019.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Bukopin di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Bukopin di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Bukopin Tbk. mengincar pertumbuhan kredit konsumer bisa mencapai 8 persen hingga akhir 2019.

Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mangatakan pertumbuhan kredit konsumer pada paruh pertama 2019 ini belum meningkat signifikan, namun pihaknya optimistis bisa mencapai target pada semester II/2019.

“Biasa saja, di industri kan mencapai 4 persen – 5 persen, semua bank merevisi. Kami sama, kok, tetapi harapannya kami tidak putus asa,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.

Rivan menyampaikan, pertumbuhan penyaluran kredit konsumer perseroan pada semester I/2019 ditopang oleh segmen kredit pemilikan motor (KPM).

Bekerja sama dengan anak usaha, PT Bukopin Finance, penyaluran kredit KPM Bank Bukopin meningkat hingga lebih dari 100 persen secara tahunan, sehingga perseroan akan lebih menggenjot kredit di segmen ini hingga akhir tahun.

“Makanya di awal kami kebut KPM bekerja sama dengan Bukopin Finance, karena market-nya masih bagus, pertumbuhannya sampai 150 persen,” tuturnya.

Sebelumnya, perseroan menyampaikan kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh stagnan hingga hingga kuartal II/2019 dan belum akan menjadi andalan perseroan.

“Tren [pertumbuhan] untuk KPR ini cukup rendah, industrinya juga [kita lihat begitu]. Kami juga tidak terlalu menggenjot KPR. Tahun lalu tumbuhnya negatif, kalau tahun ini bisa tumbuh 9 persen saja sudah sangat bagus,” katanya.

Berdasarakan laporan tahun 2018 Bank Bukopin, nilai KPR tahun lalu mencapai Rp1,96 triliun, turun 12,59 persen yoy. Kontribusi KPR mencapai 12,87 persen dari total kredit konsumer Bank Bukopin 2018 Rp15,25 triliun.

Perseroan mengharapkan pertumbuhan KPR bisa mencapai 8% hingga akhir tahun, atau lebih rendah dibandingkan dengan kredit konsumer pensiunan yang mampu digenjot hingga 15 persen.

“Kami masih optimis, di awal ketersedian stok rumah terbatas jadi di market juga turun, customer juga tidak mau inden lama-lama kan, sekarang ketersediaan stok di semester II akan lebih baik,” jelasnya.

Adapun, dikutip melalui laporan publikasi, penyaluran kredit perseroan tercatat meningkat, dari Rp62,20 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp62,59 triliun pada Juni 2019 atau naik 0,63 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Namun, perseroan berhasil memperbaiki aset kredit dengan menekan rasio kredit bermasalah. Non-Performing Loan atau NPL berada di level 5,27 persen di kuartal II/2019 ini. Pada periode yang sama tahun lalu, NPL perseroan berada di level yang lebih tinggi, yaitu di level 6,84 persen.

Di samping itu, himpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Bukopin meningkat 3,34 persen yoy, dari Rp72,52 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp74,94 triliun pada Juni 2019.

Jika diperinci, pertumbuhan DPK dikontribusi oleh himpunan deposito yang meningkat menjadi Rp46,32 triliun atau naik 8,83 persen. Sementara itu, himpunan dana murah, yang terdiri dari tabungan dan giro menurun 4,47 persen menjadi sebesar Rp28,62 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper