Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program Jaminan Kesehatan Nasional Perlu Dievaluasi

Program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN yang telah berlangsung selama 5 tahun dinilai perlu dievaluasi, bahkan program tersebut dinilai perlu didesain ulang.
Calon peserta BPJS Kesehatan antre menunggu penyelesaian adminitrasi/Antara-Rahmad
Calon peserta BPJS Kesehatan antre menunggu penyelesaian adminitrasi/Antara-Rahmad
Bisnis.com, JAKARTA — Program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN yang telah berlangsung selama 5 tahun dinilai perlu  dievaluasi, bahkan program tersebut dinilai perlu didesain ulang.
 
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dalam rapat kerja gabungan Komisi XI dan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama beberapa kementerian yang membahas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Senin (2/9/2019) di Gedung DPR, Jakarta.
 
Mardiasmo menilai evaluasi perlu dilakukan seiring terus meningkatnya defisit yang BPJS Kesehatan selaku pelaksana program JKN. Selain itu, evaluasi pun menurutnya perlu dilakukan setelah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan audit terhadap BPJS Kesehatan.
 
"Pentingnya dilakukan evaluasi setelah pelaksanaan 5 tahun program JKN, perlu dilakukan re-design [program] JKN. Hasil audit BPKP dapat dijadikan referensi," ujar Mardiasmo, Senin (2/9/2019).
 
Dia menjelaskan, pendesainan ulang JKN dapat mengacu pada beberapa poin hasil audit BPKP, seperti mengenai besaran iuran, pendataan fasilitas kesehatan, serta potensi kebocoran dana akibat tindak kecurangan (fraud).
 
Rapat kerja gabungan tersebut berlangsung hari ini yang dihadiri oleh Mardiasmo, Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan Nila Djuwita Farid Moeloek, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Tubagus Achmad Choesni, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Ahmad, dan pihak-pihak lainnya.
 
Rapat tersebut merupakan kelanjutan dari rapat mengenai BPJS Kesehatan yang berlangsung pada Selasa (27/8/2019) di Gedung DPR. Pada rapat Agustus 2019 lalu, dinyatakan bahwa BPJS Kesehatan memiliki potensi defisit hingga Rp32,84 triliun.
 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper