Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Yudha Bhakti Tbk. (BBYB) menutup peluang untuk melakukan konsolidasi dengan bank lain demi mempertebal modal dan penetrasi bisnis.
Sekretaris Perusahaan BBYB Januar Arifin mengatakan, perseroan memiliki rencana untuk 'naik kelas' ke BUKU II pada awal 2020. Untuk mewujudkan rencana ini BBYB akan meningkatkan modal inti hingga akhir 2019.
“BBYB secara terus menerus akan meningkatkan permodalannya, dengan tidak berkolaborasi atau konsolidasi dengan bank lain, dan diharapkan pada awal tahun 2020 sudah naik menjadi BUKU II,” kata Januar kepada Bisnis, Selasa (12/11/2019).
Hingga kuartal III/2019 BBYB memiliki modal inti senilai Rp904,53 miliar. Dengan modal di bawah Rp1 triliun maka BBYB terdaftar sebagai entitas di BUKU I.
Meskipun menutup peluang kolaborasi dan konsolidasi dengan bank lain, tetapi BBYB mengakui pentingnya kedua hal ini dilakukan demi memperkuat permodalan perbankan. Pernyataan ini disampaikan menanggapi pandangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ihwal pentingnya kolaborasi dan konsolidasi perbankan mulai dilakukan.
“Modal merupakan hal yang sangat penting untuk melindungi deposan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan. Semakin tinggi BUKU bank akan semakin luas cakupan kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank,” katanya.
Sebagai catatan, per September 2019 laba beraih yang dikantongi BBYB turun 77,01% secara tahunan menjadi Rp12,68 miliar. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) BBYB juga naik dari 83,61% tahun lalu menjadi 98,02% saat ini.
Penyusutan laba bersih BBYB diikuti turunnya marjin bunga bersih (NIM) perseroan sebesar 88 basis poin (bps) yoy menjadi 4,91% per September 2019.