Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengejar target penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) tahun 2019. Perseroan memproyeksikan KKB hanya akan tumbuh 5%-6% hingga akhir tahun 2019.
EVP Consumer Loans Bank Mandiri Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan KKB perseroan per September 2019 mengalami penurunan sebesar 0,3% secara year-to-date/ytd. Namun, KKB pada Oktober 2019 kembali mengalami peningkatan, yaitu tumbuh 2,6% ytd.
Susatyo mengutarakan, pada penghujung akhir tahun, KKB biasanya akan mengalami tren peningkatan. Terkhusus Mandiri, perseroan mengadakan program khusus, yaitu menawarkan suku bunga flat 3,5% untuk 1 tahun dan bunga flat 5,5% untuk 5 tahun, yang bertepatan dengan HUT Mandiri pada Okotber 2019.
Susatyo menilai, ke depan, KKB tidak akan tumbuh signifikan, salah satunya disebabkan oleh gaya hidup masyarakat yang mengalami pergeseran.
"Appetite orang sekarang tidak mau beli mobil, biasa turnover ganti mobil baru 3 tahun sekali, sekarang geser 5 tahun sekali, itu yang membuat penjualan mobil melambat. Selain itu milenial sudah tidak mau menyetir, malas merawat mobil, lebih memilih menggunakan transportasi daring dan transportasi publik semakin bagus," katanya kepada Bisnis, Kamis (28/11/2019).
Susatyo memproyeksikan pertumbuhan ke depan tidak akan signifikan. Bahkan tahun depan, secara industri menurutnya pertumbuhan KKB tidak akan bergerak jauh dari 5%.
"Tahun depan paling hebat 5% di perusahaan pembiayaan, di industri [otomotif] sendiri bisa-bisa tidak tumbuh. Tapi perusahaan bank itu punya dana lebih, jadi meski KKB di pasar turun, Mandiri masih bisa tumbuh 5% di tahun depan," tuturnya.
Sementara secara industri, Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) per September 2019 tercatat sebesar Rp140,63 triliun atau naik hanya 0,89% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Sepanjang 2019, KKB mencatatkan pertumbuhan single digit pada kuartal pertama dan kedua, yang masing-masingnya tumbuh 9,46% yoy dan 5,15% yoy.
