Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD DIY Siap Tambah Modal Rp2,3 Triliun

PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta hendak menambah modal Rp2,3 triliun secara bertahap hingga 2025. Seluruh pemegang saham, pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten telah berkomitmen melalui peraturan daerah.
BPD DIY/Wikipedia
BPD DIY/Wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta hendak menambah modal Rp2,3 triliun secara bertahap hingga 2025. Seluruh pemegang saham, pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten telah berkomitmen melalui peraturan daerah.

Direktur Pemasaran BPD DIY Raden Agus Trimurjanto mengatakan bahwa hal itu membuat bank dalam posisi aman menyambut aturan permodalan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

“DIY [pemerintah daerah] sangat mendukung. Secara periodik kabupaten/kota akan memberikan sekian miliar setiap tahun,” katanya kepada Bisnis, Kamis (9/1/2020).

Adapun OJK akan menaikan batas bawah modal inti bank umum secara bertahap. Pada tahun depan, bank umum kelompok usaha (BUKU) I wajib memiliki modal inti setidaknya Rp1 triliun.

Pada tahun berikutnya, yakni 2021 BUKU I wajib memiliki modal inti sedikitnya Rp2 triliun. Pada 2022 modal inti minimum untuk tergolong menjadi BUKU I sebesar Rp3 triliun.

Per 31 Desember 2019, BPD DIY memiliki modal inti Rp2,1 triliun. Hal tersebut didukung dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) lebih dari 20%.

Berdasarkan laporan publikasi September 2019, Pemerintah Daerah DIY memiliki 50,87% saham. Kemudian Pemerintah Kabupaten Sleman 18,20%, Pemerintah Kabupaten Yogyakarta 11,13%, dan Pemerintah Kabupaten Bantul 9,43%. Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul dan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, masing-masing menggenggam 6,03% dan 4,34%.

Kendati memiliki permodalan yang cukup tebal dan komitmen pemegang saham pengendali, BPD DIY belum ada rencana untuk mengambil alih bank pembangunan daerah lain. Seperti diketahui, sejumlah BPD memiliki isu terkait permodalan.

Agus mengatakan bahwa BPD DIY fokus untuk memisahkan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah (BUS) sesuai dengan ketentuan otoritas. “Konsentrasi kami saat ini ke situ dulu,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper