Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) bakal bekerja sama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) untuk menerbitkan Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA) Syariah pertama di Indonesia.
Direktur Sales Mandiri Investasi Endang Astharanthi mengatakan produk tersebut menggunakan underlying asset ruas tol JORR Cilincing-Cikunir dan akan diluncurkan pada semester I/2020 dengan target dana sebesar Rp2,5 triliun.
“Jadi itu dari hasil penjualan tiket beberapa tahun kedepan itu akan kita sekuritisasi,” ujarnya saat konferensi pers Mandiri Investasi Market Outlook 2020 di Jakarta, Kamis (5/4/2020).
Adapun hasil dari sekuritisasi tersebut akan diberikan kepada Jasa Marga untuk pembiayaan ruas tol lainnya.
Penerbitan KIK-EBA ini merupakan kerja sama kedua antara MMI dan Jasa Marga. Sebelumnya dua tahun lalu mereka menerbitkan KIK-EBA dengan asset underlying ruas tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi).
“Tapi, KEK-EBA kali ini adalah KIK-EBA Syariah yang pertama di Indonesia. Kenapa? Karena fatwanya sendiri baru keluar di tahun 2018 kemarin,” tambah Endang.
Baca Juga
Endang mengatakan pemilihan jenis syariah ini bertujuan untuk menjaring pasar yang lebih luas. Menurutnya, KIK-EBA Syariah memberikan pilihan bagi lebih banyak investor untuk masuk dalam instrumen investasi ini, baik individu maupun institusi.
Di sisi lain, Direktur Utama MMI Alvin Pattisahusiwa mengatakan tahun ini pihaknya tak akan banyak merilis produk baru melainkan akan fokus mengembangkan produk yang telah ada untuk meningkatkan dana kelolaan masing-masing produk.
“Selain KIK-EBA ini paling kami berencana menerbitkan DIRE, tapi itu masih dalam proses penjajakan. Sambil melihat perkembangan pasar juga,” katanya.
Adapun sejumlah produk andalan yang disiapkan untuk menopang target mereka tahun salah satunya Reksa Dana Mandiri Global Sharia Equity Dollar (MGSED) dan Reksa Dana Mandiri Investa Pasar Uang 2 (MIPU2).