Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Danamon lndonesia Tbk. (BDMN) membagikan saham bagi para pemegang posisi kunci dalam program Deferred Share Material Risk Taker (MRT).
Rita Mirasari, Sekretaris Perusahaan BDMN dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia menjelaskan pogram ini merupakan sebagian porsi yang diatur dalam regulasi.
"Kepemilikan saham tersebut merupakan pembelian saham perseroan untuk program Deferred Share Material Risk Taker (MRT) untuk sebagian porsi tahunan sesuai POJK Nomor 45|POJK.03|2O15 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum," jelas Rita dalam pengumuman bertanggal hari ini, Kamis (21/8/2025).
Deferred share MRT adalah bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan kunci. Program ini merupakan model insentif jangka panjang dalam bentuk saham untuk pejabat pengambil risiko material, saham jenis ini biasanya memiliki jangka waktu pencairan yang ditunda guna menjaga kehati-hatian dan keberlanjutan perusahaan.
Wakil Direktur Utama Honggo Widjojo Kangmasto menjadi sosok yang mendapatkan peningkatan saham perseroan terbesar. Melalui program deferred share material risk taker (MRT), Honggo mendapatkan tambahan 111.500 helai saham BDMN atau setara Rp286,55 juta lembar. Total kepemilikannya setelah pencairan dari perusahaan menjadi 1,57 juta lembar. Dengan harga pasar saham BDMN hari ini di level Rp2.570, maka total kekayaan Honggo dari saham BDMN mencapai Rp4,04 miliar.
Sosok kunci lain yang mendapatkan saham BDMN dari program ini adalah Herru Hykmanto sebanyak 36.600 lembar. Saham Herry di Danamon naik menjadi 809.156 helai atau setara Rp2,07 miliar.
Baca Juga
Nama Rita Mirasari menjadi sosok berikutnya yang menerima 22.700 saham BDMN. Dengan penambahan ini maka total kepemilikannya naik menjadi Rp424.400 helai atau setara Rp1,09 miliar.
Dadi Budiana, Thomas Sudarma, dan Yenny Siswanto menjadi tiga berikutnya yang mendapatkan saham dalam model ini. Secara berurutan ketiganya mendapat tambahan 56.900 helai, 37.500, dan 18.700.
Perusahaan menyebut, harga pembelian untuk aksi korporasi ini sebesar Rp2.580 per helai. Transaksi pembelian dilakukan pada 15 Agustus 2025.