Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Pandemi, Bank Mayapada Atur Strategi Jaga Pertumbuhan Aset

Aset perseroan per April 2020 tercatat senilai Rp92,48 triliun atau meningkat 5,4 persen secara tahunan.
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi
Bank Mayapada/Ilustrasi-Bisnis.com-David Eka Issetiabudi

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayapada Internasional Tbk. terus berupaya menjaga kualitas aset dengan bersikap hati-hati dan selektif dalam menyalurkan kredit, terutama pada masa pandemi Covid-19.

Direktur Bank Mayapada Rudy Mulyono menyampaikan aset perseroan per April 2020 tercatat sebesar Rp92,48 triliun. Nilai tersebut meningkat 5,4 persen secara tahunan, jika dibandingkan April 2019 sebesar Rp87,75 triliun.

"Di tengah kelesuan ekonomi karena terdampak pandemi virus corona, kami berhasil menjaga total aset stabil di posisi Rp92,5 trilliun. Bank Mayapada masih mencatatkan kinerja yang positif sejak awal 2020," katanya kepada Bisnis, Selasa (12/5/2020).

Di samping itu, imbuhnya, rasio kredit bermasalah (non-performing loan ratio/NPL) bank juga masih terjaga dengan baik, yang mana per April 2020, rasio NPL (net) Bank Mayapada tercatat sebesar 2,48 persen.

Lebih lanjut, Rudy menyampaikan prioritas utama perseroan saat ini adalah meningkatkan likuiditas, dikarenakan ketatnya persaingan perebutan dana di pasar.

Strategi yang dilakukan perseroan adalah dengan meningkatkan produk-produk simpanan, seperti deposito dan dana murah, dengan menawarkan tingkat suku bunga yang menarik namun tetap memperhatikan kondisi pasar.

"Prioritas utama bank adalah meningkatkan likuiditas dengan strategi dan upaya yang baik, tentunya kami tetap harus perhatikan persaingan di pasar," jelasnya.

Seperti diketahui, di tengah masa pandemi Covid-19, Bank Mayapada mendapatkan suntikan dana senilai Rp3,75 triliun dari pemegang saham Dato Sri Tahir, sehingga permodalan bank mengalami penguatan pada April 2020.

"Peningkatan tersebut menunjukkan dukungan penuh dari pemegang saham pengendali terhadap permodalan bank," tutur Rudy.

Total modal perseroan tercatat meningkat dari Rp12,7 trilliun per akhir tahun 2019 menjadi Rp16,6 trilliun pada April 2020. Adapun, dengan memperhitungkan bagian modal yang dicadangkan untuk mitigasi risiko, total modal perseroan per akhir April 2020 mencapai Rp20 triliun.

Rudy menambahkan, penguatan modal tersebut juga tercermin dari peningkatan CAR perseroan menjadi 17,97 persen, jauh di atas ketentuan regulator yang ditetapkan sebesar 8 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper