Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Ini, Perkiraan Jumlah Peserta BPJS Kesehatan Turun Kelas 4,6 Juta Orang

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menjelaskan bahwa terdapat 2,3 juta peserta mandiri turun kelas dalam kurun Desember 2019–Mei 2020. Jumlah tersebut mencakup 7,54 persen dari total 30,68 juta peserta mandiri.
Karyawan beraktivitas di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan beraktivitas di Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jakarta, Rabu (13/5/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Jika tren turun kelas kepesertaan dalam program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan terus berlanjut hingga akhir 2020, BPJS memproyeksikan jumlah peserta mandiri yang akan turun kelas kepesertaan maksimal sebanyak 15 persen. 

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menjelaskan bahwa terdapat 2,3 juta peserta mandiri turun kelas dalam kurun Desember 2019–Mei 2020. Jumlah tersebut mencakup 7,54 persen dari total 30,68 juta peserta mandiri.

Menurutnya, jumlah tersebut masih sesuai dengan perhitungan BPJS Kesehatan karena fenomena turun kelas dinilai akan terjadi seiring kenaikan iuran. Tren turun kelas di antaranya terjadi saat Peraturan Presiden (Perpres) 75/2019 tentang Jaminan Kesehatan berlaku.

Menurut Fachmi, tren turun kelas masih mungkin terjadi hingga akhir tahun ini. Adanya pandemi Covid-19 dan penyesuaian iuran melalui Perpres 64/2020 ditengarai akan memengaruhi fenomena turun kelas tersebut.

"Berdasarkan pengalaman 2016 saat terdapat kenaikan iuran, dan ada teori-teori tertentu, kira-kira 15 persen pada akhir tahun kalau ada penurunan [kelas kepesertaan]," ujar Fachmi dalam gelaran webinar Mengenal Sistem dan Tata Kelola Program JKN, Kamis (18/6/2020).

Mengacu kepada pernyataan tersebut, maka diperkirakan jumlah peserta mandiri yang akan turun kelas pada akhir 2020 akan mencapai 4,6 juta orang, sekitar dua kali lipat dari yang tercatat hingga Mei 2020.

"Kami pada prinsipnya membuka kesempatan kepada masyarakat jika hendak pindak kelas," ujar Fachmi.

BPJS Kesehatan mencatat jumlah peserta yang turun ke kelas III tercatat mencapai 1,9 juta orang, terdiri dari penurunan kelas I ke kelas III sebanyak 510.728 dan kelas II ke kelas III mencapai 1,48 juta orang. Adapun, perpindahan peserta kelas I ke kelas II mencapai 317.611 orang.

Gelombang turun kelas paling besar terjadi pada Desember 2019, yakni satu bulan sebelum Perpres 75/2019 berlaku. Kala itu, terdapat 1,03 juta peserta yang melakukan turun kelas kepesertaan atau 3,41 persen dari jumlah peserta mandiri.

Pada penghujung 2019, sebanyak 239.741 peserta kelas I turun ke kelas III dan 653.025 peserta kelas II turun ke kelas III. Adapun, 142.164 peserta kelas I tercatat turun ke kelas II.

Selain turun kelas, Fachmi pun menjelaskan bahwa terdapat tren naik kelas kepesertaan meskipun iuran JKN mengalami kenaikan. Menurutnya, baik kenaikan maupun penurunan kelas diakomodir oleh BPJS Kesehatan yang disiapkan sejak akhir 2019.

"Terjadi perubahan naik kelas juga, ini tergantung behavior peserta, perilaku masyarakat memilih layanan, ingin mendapatkan ruang perawatan yang lebih baik maka naik kelas. Totalnya 0,5 persen [dari jumlah peserta mandiri]," ujar Fachmi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper