Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penempatan Uang Negara di Bank Umum Untungkan Siapa?

Dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.70/PMK.05/2020, otoritas fiskal meminta bank mitra yang dijadikan tempat untuk penempatan uang negara harus memberikan remunerasi atau bunga kepada pemerintah.
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Keuangan telah menerbitkan beleid yang mengatur mekanisme penempatan uang negara pada dana bank umum dalam pemulihan ekonomi nasional (PEN), yaitu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.70/PMK.05/2020.

Dari regulasi tersebut, otoritas fiskal meminta bank mitra yang dijadikan tempat untuk penempatan uang negara harus memberikan remunerasi atau bunga kepada pemerintah.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan ketentuan penempatan uang negara di bank umum dengan imbah hasil menguntungkan perbankan maupun pemerintah.

Menurutnya, dengan adanya ketentuan ini, pemerintah dapat mendapatkan imbal hasil dari hasil penempatan dana, tanpa perlu menahan dananya terlalu lama.

Pasalnya, salah satu detail ketentuan dari penempatan ini yakni batas maksimum penempatan dana selama 6 bulan saja dan negara akan mendapatkan imbal hasil sesuai ketentuan bank mitra.

Selain itu, dengan adanya peraturan ini juga, pemerintah secara tidak langsung membantu likuiditas perbankan. Hal ini akan berdampak pada pemulihan ekonomi ke depannya tanpa perlu tambahan anggaran menambah anggaran stimulus.

"Dengan demikian, benefit yang didapat oleh pemerintah bukan hanya imbal hasil, tetapi juga pemulihan ekonomi dari tambahan likuiditas perbankan," katanya kepada Bisnis, Selasa (23/6/2020).

Terpisah, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja juga mengatakan belum membaca mengenai ketentuan baru tersebut. Selama ini BCA menilai pemerintah hanya menempatkan dananya di bank milik negara.

Soal ketertarikan menjadi bank mitra dalam penempatan dana pemerintah, BCA mengaku likuiditas perseroan masih mencukupi. "Saat ini dana kami sudah cukup dan saya belum membaca PMK tersebut," katanya.

Wakil Direktur Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan regulasi tersebut baru saja disosialisasikann hari ini. Ditanya kemungkinan untuk menjadi Bank mitra, pihaknya belum bisa berkomentar banyak mengenai ketentuan tersebut.

"Maaf saya belum baca PMK-nya, terinfo baru sosialisasi hari ini," ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper