Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bukopin: Masalah Penarikan Dana Sudah Mulai Reda

Dalam beberapa waktu terakhir muncul pemberitaan mengenai nasabah perseroan yang mengantre di kantor cabang hingga dini hari untuk mendapatkan nomor antrean penarikan dana.
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono memberikan pemaparan kepada media di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A. Purwantono memberikan pemaparan kepada media di Jakarta, Kamis (2/7/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Rivan A. Purwantono menyatakan masalah di bank yang dipimpinnya mulai reda dalam beberapa hari terakhir, khususnya per Rabu (1/7/2020).

Seperti diketahui, dalam beberapa waktu terakhir muncul pemberitaan mengenai nasabah perseroan yang mengantre di kantor cabang hingga dini hari untuk mendapatkan nomor antrean penarikan dana.

Rivan menyebutkan manajemen Bank Bukopin sudah melakukan edukasi nasabah ritel untuk menggunakan teknologi untuk dapat mengambil nomor antrian penarikan uangnya.

"Untuk nasabah korporasi, kami sudah berkomunikasi secara lebih dekat dan mereka memastikan untuk tidak mengutak-atik simpanannya terlebih dahulu dalam tiga bulan ke depan," ucapnya, Kamis (2/7/2020).

Rivan pun berharap tidak ada lagi berita atau pesan-pesan provokatif yang membuat nasabah resah dan kembali terpancing untuk melakukan penarikan.

"Per malam kemarin, tidak ada lagi antrian. Kami pun menyayangkan ada pihak lain yang memanfaatkan keadaan kami," tuturnya.

Dia pun mengatakan bahwa Bank Bukopin masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III, atau bank menengah ke atas. Oleh karena itu, jika terkena masalah, maka akan berdampak ke bank-bank lain.

"Kalau kami terkena masalah, bank lain yang posisinya vertikal maupun horizontal kena. Kami mohon untuk sama-sama jaga Bank Bukopin," kata Rivan.

Dalam perkembangan lain, manajemen Bukopin memastikan langkah KB Kookmin Bank akan tetap mulus menjadi pemegang saham pengendali (PSP) pada Penawaran Umum Terbatas (PUT) V tahun ini.

Rivan mengatakan Kookmin Bank dapat memiliki porsi kepemilikan 26 persen karena pemerintah tidak akan menggunakan haknya dalam PUT V. Bank asal Korea Selatan ini penjadi pembeli siaga jika pemegang saham lain tidak melaksanakan haknya dalam PUT V ini.

"Kami lakukan banyak skema. Kookmin Bank tetap dapat menjadi PSP lantaran pemerintah tidak akan menyerap haknya," katanya, Kamis (2/7/2020).

Di samping itu, Rivan menyebutkan Kookmin Bank juga sedang mempersiapkan rencana untuk menjadi pemegang saham mayoritas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper