Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Tambah Penempatan Uang di Bank BUMN Rp17,5 Triliun

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Rahayu Puspasari mengatakan jangka waktu penempatan uang negara tersebut lebih lama dari sebelumnya.
Logo Bank BUMN/Istimewa
Logo Bank BUMN/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah menambah penempatan uang negara di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dari Rp30 triliun menjadi Rp47,5 triliun atau senilai Rp17,5 triliun. Selain itu, periode penempatan dana ini juga diperpanjang.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Rahayu Puspasari mengatakan jangka waktu penempatan uang negara tersebut lebih lama dari sebelumnya. Dalam penempatan uang negara tahap I di Bank BUMN yang senilai Rp30 triliun, dilakukan selama tiga bulan atau berakhir pada September 2020.

Pada penempatan uang negara tahap II di Himbara, jangka waktunya adalah selama 110 hari atau 3 bulan lebih 20 hari. Jangka waktu tersebut menyesuaikan dengan kondisi akhir 2020 dan adanya cuti bersama.

Dengan jangka waktu tersebut, penempatan uang negara tahap II tersebut akan jatuh tempo pada 13 Januari 2021.

Sementara itu, suku bunga dari penempatan uang negara tersebut akan menyesuaikan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) yang saat ini sebesar 4,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,75 persen.

Adapun penempatan uang negara tahap I di Himbara memiliki bunga 3,42 persen dengan target penyaluran kredit senilai Rp120 triliun.

"Penempatan dana ke Himbara telah diperpanjang dan telah dilakukan penempatan dana tahap II," katanya kepada Bisnis, Senin (28/9/2020).

Menanggapi hal tersebut, Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menilai penempatan tersebut tidak akan efektif untuk mendorong pertumbuhan kredit. Pasalnya, di tengah kondisi pandemi Covid-19, pertumbuhan kredit sudah dipastikan rendah dari sisi supply maupun demand.

Menurutnya, pemerintah pun terlihat ingin cepat memacu pertumbuhan ekonomi lewat penempatan uang negara tersebut. Di sisi lain pemerintah juga tidak berani mengambil risiko dengan memberikan bantuan langsung ke dunia usaha. Pasalnya, memberikan bantuan ke dunia usaha tidak menjamin dana tersebut akan kembali.

Alhasil, pemerintah dinilai lebih menjatuhkan pilihan untuk menempatkan dana di bank. Dengan hal tersebut, bank ditugaskan menyalurkan kredit dengan dana dijamin akan kembali. "Tetapi risikonya kemudian dialihkan ke bank," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper