Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Rp904 Triliun, OJK Diminta Buka Data Efektivitas Restrukturisasi

Pengungkapan data ini akan mampu menjadi bahan edukasi masyarakat dalam pemanfaatan produk bank sekaligus pengurus bank dalam mengelola itikad baik debiturnya.
Petugas teller menata uang rupiah di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Petugas teller menata uang rupiah di salah satu cabang Bank Mandiri di Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai mengungkap data efektivitas restrukturisasi kredit seiring dengan tingginya realisasi.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Lando Simatupang mengatakan restrukturisasi kredit sudah lebih dari Rp900 triliun dan masih akan meningkat seiring dengan perpanjangan masa relaksasi.

"Relaksasi ini rawan penumpang gelap dan rawan moral hazard. Harusnya OJK mulai ungkap data efektivitasnya," katanya, Jumat (23/10/2020).

Adapun, data efektifitas yang dimaksud adalah porsi debitur tak terdampak atau debitur yang sengaja memanfaatkan relaksasi restrukturisasi.

Menurutnya, pengungkapan data ini akan mampu menjadi bahan edukasi masyarakat dalam pemanfaatan produk bank sekaligus pengurus bank dalam mengelola itikad baik debiturnya.

Di luar itu, dia menyebutkan tidak semua bank mampu melakukan pencadangan secara bertahap sehingga berpotensi memberi gejolak yang signifikan seusainya relaksasi restrukturisasi ini.

"Oleh karena itu, semua bank tetap harus sadar terhadap beban pencadangannya dan tetap melakukan penyisihan untuk menjaga keberlangsungan," sebutnya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, rasio non-performing loan perbankan berada pada 3,15 persen pada September tahun ini, atau mulai turun 7 basis poin dari secara bulanan.

Motor pengerek kualitas kredit perbankan ini adalah realisasi restrukturisasi kredit sektor perbankan per tanggal 28 September 2020 sebesar Rp904,3 triliun untuk 7,5 juta debitur.

Adapun, kebijakan perpanjangan restrukturisasi ini dalam bentuk POJK yang masih meliputi pengecualian perhitungan aset berkualitas rendah (loan at risk) dalam penilaian tingkat kesehatan bank, governance persetujuan kredit restrukturisasi, penyesuaian pemenuhan capital conservation buffer dan penilaian kualitas Agunan yang Diambil Alih (AYDA) serta penundaan implementasi Basel III.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper