Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Main-main, Begini Cara Jokowi Bangkitkan Industri Keuangan Syariah

Jokowi berharap Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dapat menjadi pusat ekonomi syariah di tingkat global.
Presiden Joko Widodo membuka kegiatan Muktamar IV PP Parmusi tahun 2020 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020) - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo membuka kegiatan Muktamar IV PP Parmusi tahun 2020 secara virtual dari Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (26/9/2020) - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan industri keuangan syariah adalah raksasa yang sedang tidur. Oleh karena itu, pemerintah sangat serius untuk membangkitkan industri keuangan syariah dengan melebur seluruh bank syariah milik negara.

Selain itu, Jokowi menilai industri keuangan syariah harus didukung dengan pengembangan ekonomi syariah. Pasalnya, sejumlah industri yang berbasis sektor rill di Indonesia memiliki potensi tinggi.

“Negara kita punya banyak produk halal unggulan. Produk makanan, kosmetik, fashion,” kata Jokowi dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival 2020 secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Jokowi berharap Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dapat menjadi pusat ekonomi syariah di tingkat global.

Pengembangan industri halal pun harus dilakukan secara komprehensif untuk mencapai hal tersebut. Ekosistem, regulasi, hingga sumber daya manusia perlu dibenahi dan dipersiapkan dengan baik.

Menurut Jokowi, Indonesia harus menangkap peluang dengan baik. Industri syariah tidak hanya diminati oleh negara dengan mayoritas muslim, tetapi juga negara lain seperti Jepang, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Pemerintah dalam hal itu telah memiliki Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk mengakselerasi pertumbuhan keuangan ekonomi dan syariah.

Sejumlah strategi besar telah disiapkan seperti, melakukan penguatan halal value chain, penguatan keuangan Islam, penguatan usaha mikro, kecil, menengah, dan penguatan ekonomi digital.

Adapun, proses peleburan atau merger bank syariah milik negara saat ini tengah berjalan. Seluruh proses diperkirakan rampung pada kuartal I/2021.

Secara legal pada Februari 2021 nanti, bank hasil merger BRI Syariah, Bank Mandiri Syariah, dan BNI Syariah akan memiliki total aset senilai Rp220 triliun hingga Rp225 triliun.

Aset bank gabungan diproyeksikan akan melesat hingga Rp390 triliun atau naik 73,3 persen pada 2025. Pertumbuhan aset ini seiring dengan pembiayaan yang akan mencapai Rp272 triliun dan penghimpunan dana senilai Rp335 triliun pada 2025.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper